Senin 27 Aug 2012 19:32 WIB

Diresmikan 2012, Pelabuhan Muara Angke Retak dan Ambles

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Pelabuhan Muara Angke (ilustrasi)
Foto: beritapulauseribu.com
Pelabuhan Muara Angke (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelabuhan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara yang baru diresmikan Januari 2012, kini tampak tak terawat dan bahkan beberapa bagian terlihat ambles. Kondisi ini dikeluhkan dan dikhawatirkan oleh para warga yang bekerja di pelabuhan maupun oleh para penumpang kapal, Senin (27/8).

Berdasarkan pantauan Republika, kondisi pelabuhan baru di Kaliadem ini tampak retak baik di dermaga maupun di dalam kantor Pelabuhan Dinas Perhubungan. Keretakan di dermaga terlihat sepanjang 50 meter.

Pemandangan serupa juga dijumpai di kantor Pelabuhan Dinas Perhubungan juga tampak serupa. Retakan ditemukan di beberapa dinding dekat pintu lantai satu di sisi selatan dan di dinding lantai dua di sebelah barat.

Tidak hanya itu, keramik yang berukuran 2x3 meter di lantai satu pun tampak ambles sedalam sekitar 5 sentimeter di beberapa tempat di dalam gedung tersebut. Lantai ambles dapat dengan mudah dilihat di gedung seluas 400 meter persegi ini.

Kondisi ini mulai dikhawatirkan oleh para pengunjung dan pekerja di pelabuhan baru tersebut. Abdullah, seorang anak buah kapal yang sering berada di dermaga baru ini mengeluhkan kondisi ini.

Bahkan ia tidak berani untuk memasuki gedung Pelabuhan Dinas Perhubungan tersebut. "Saya takut untuk masuk gedung karena lantai di gedung tersebut terlihat amblas. Takutnya, gedungnya juga amblas tiba-tiba. Untuk mencegah saja makanya saya diluar, tidak mau masuk gedung," ujarnya.

Selain itu, tembok pembatas kantor pelabuhan juga terlihat miring. Abdullah mengatakan miringnya tembok pembatas tersebut memang sudah lama sejak 2011, setelah pelabuhan selesai dibangun. Sementara amblesnya lantai dan retaknya dinding sudah terjadi sekitar sebulan yang lalu.

Pelabuhan Muara Angke di Kaliadem ini memang merupakan pelabuhan baru yang dibangun untuk kapal penumpang. Dermaga yang dibangun seluas 3,4 hektar ini adalah hasil dari proyek reklamasi di Muara Angke yang menelan biaya sebesar 130 miliar. Namun, pelabuhan baru yang dapat menampung 50 kapal penumpang tersebut, baru dibangun seluas 7.500 meter persegi. Dermaga ini selesai dibangun pada 2011 lalu dan diresmikan oleh Gubernur Fauzi Bowo pada 5 Januari 2012.

Menanggapi kondisi pelabuhan tersebut, Udar Pristiono, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, mengatakan keretakan dinding kantor dan dermaga disebabkan oleh abrasi laut. "Saya akan segera cek kondisinya dan akan segera diperbaiki," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement