REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI Marzuki Alie mengajak semua pihak untuk cerdas dalam menyikapi informasi dan isu terkait konflik di masyarakat terutama yang disampaikan melalui media sosial.
"Kita harus cerdas menyikapi berita media khususnya media sosial yang menggambarkan seolah konflik agama. Padahal jelas, dilandasi oleh persoalan warisan dengan memakai isu agama untuk menyesatkan umat," katanya kepada pers di Jakarta, Minggu.
Hal itu disampaikan terkait terjadinya konflik sosial yang melibatkan sejumlah warga di Sampang Madura.
Deputi V Menko Polhukam Irjen Pol Bambang Suparno dalam keterangan pers menyebutkan, pada Minggu pukul 11.00 WIB di Kampung Nakernang Desa Karang Gayam Omben telah terjadi perusakan dan pembakaran rumah milik Ibu Kyai Tajul yang dilakukan oleh massa kurang lebih 1.000 orang.
Massa datang dengan membawa senjata tajam, sementara perkuatan dari Brimob 160 orang, diperkuat 2 SSK Yon 500/R dan anggota Kodim Sampang
Kerugian akibat konflik itu, yaitu untuk personel disebutkan bahwa Kapolsek luka di kepala akibat lemparan batu, 1 orang meninggal dunia, 5 orang luka-luka. Sedangkan 5 rumah terbakar.
Keterangan yang diperoleh sementara peristiwa ini bermula dari sekelompok orang dari kelompok Tajul berniat ke Malang dalam rangka silaturahim, namun isu yang berkembang dikira kelompok ini akan mendatangi Imam Syiah di Pasuruan.
Hal ini menimbulkan kemarahan dari pihak Syuni dan menyerang dengan membakar rumah kelompok Syiah.
Saat ini Tim dari Polres Sampang, Brimob Polda sedang menelusuri TKI di hutan untuk mencari dan melacak korban dan pelaku.
Ikuti Whatsapp Channel Republika