Ahad 26 Aug 2012 11:57 WIB

Kebakaran Hutan Gunung Slamet Belum Berhasil Dijinakkan

Rep: Eko Widiyanto/ Red: Djibril Muhammad
  Kepulan asap dari kawasan hutan lereng Gunung Slamet yang terbakar, terlihat dari pos pendakian jalur Bambangan, Desa Kutabawa, Karangreja, Purbalingga, Ahad (26/8).
Foto: Idhad Zakaria/Antara
Kepulan asap dari kawasan hutan lereng Gunung Slamet yang terbakar, terlihat dari pos pendakian jalur Bambangan, Desa Kutabawa, Karangreja, Purbalingga, Ahad (26/8).

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA - Kebakaran hutan yang terjadi di lereng utara Gunung Slamet, hingga Ahad (26/8), belum berhasil dipadamkan. Bahkan ada kecenderungan titik api makin meluas ke arah kaki gunung.

"Saat ini terpantau ada delapan titik api yang makin menyebar ke bawah," jelas petugas SAR Koordinator Wilayah III Jateng Rudi Setiawan, Ahad (26/8).

Sementara mengenai jumlah pendaki yang diperkirakan masih berada di jalur pendakian, Rudi menyebutkan, saat ini ada sekitar 65 pendaki yang masih berada di jalur pendakian. Namun seluruhnya, berada di bawah lokasi titik api.

"Sekitar 50 pendaki berada di pos 1, sedangkan 15 pendaki lainnya berada di pos 3," jelasnya.

Kemungkinan, mereka belum turun ke pos Dusun Bambangan Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga, karena ingin membantu upaya pemadaman. "Namun kita mendapat perintah Bupati Purbalingga Heru Sudjatmoko agar mengevakuasi para pendaki. Bagaimana pun, keselamatan jiwa para pendaki harus diutamakan," jelasnya.

Untuk itu, pada Ahad pagi ini, ada tim SAR dari Kodim Purbalingga dan Pemalang, yang diberangkatkan untuk meminta para pendaki itu segera turun ke pos Bambangan.

Asper Perhutani Purbalingga, Ahmad Efendi, menyebutkan api saat sudah membakar habis hutan di sekitar pos 5 hingga pos 7 yang berada di dekat batas vegetasi puncak gunung Slamet. Bahkan api juga mulai menyeberang ke Kali Boyo,

kali kering menyerupai jurang dalam yang menjadi batas antara wilayah Kabupaten Purbalingga dan Pemalang. "Kobaran api makin meluas karena angin di dekat puncak berhembus sangat kencang," jelasnya.

Di sepanjang jalur pendakian menuju puncak Gunung Slamet melalui jalur pos Dusun Bambangan, terdapat tujuh pos yang kerap menjadi tempat peristirahatan para pendaki. Pos 7 atau pos terakhir, berada di dekat batas vegetasi puncak Gunung Slamet yang memiliki ketinggian 3.432 meter di atas permukaan laut.

Untuk memadamkan api tersebut, Ahmad Efendi menyebutkan, saat ini udah ada sekitar  300 orang dikerahkan untuk memadamkan api. Mereka akan berusaha membuat parit di sekitar hutan, agar api tidak semakin meluas. Mereka berada dari unsur tim pemadam, SAR, Perhutani dan LMDH atau masyarakat di kaki gunung Slamet.

Sejumlah pendaki yang baru turun di pos Bambangan Ahad (26/8) pagi, menuturkan kawasan hutan di sekitar pos 5 sudah habis terbakar. "Bahkan shelter yang ada di pos 5, kemungkinan juga sudah ikut terbakar," kata Sodikin (23), pendaki dari Bakal Adventure Kecamatan Batur Banjarnegara.

Dia mengaku, kelompoknya yang berjumlah 8 orang, merupakan kelompok pendaki terakhir yang berada di Pos 5 pada saat api mulai bekobar. Dia menyebutkan, saat api mulai berkobar, anggota kelompoknya sebenarnya sudah berusaha memadamkan.

Namun karena api sudah terlalu besar, mereka akhirnya menyerah. "Udaranya panas sekali. Selain itu, asap juga sangat pekat sehigga mengganggu pernafasan kami," katanya. Merasa tak mampu memadamkan api, akhirnya mereka memilih turun ke pos empat meski harus mencari jalan lain untuk menghindari kobaran api.

Ulil Siwo, anggota kelompok pendaki lainnya, menduga api berasal dari api unggun yang sebelumnya dinyalakan salah satu kelompok pendaki yang ada di bawahnya. "Saat itu, ada kelompok pendaki dari Jakarta yang sebelumnya sempat berpapasan dengan kami. Tapi kami tidak tahu pasti, apakah kelompok pendaki yang telah lalai memadamkan api unggun," jelasnya.

Seperti diketahui, api diketahui mulai membakar hutan di kawasan pos 5 jalur pendakian lereng utara Gunung Slamet tersebut, pada Sabtu (25/8) pukul 03.30 WIB. Setelah matahari terbit, terlihat bahwa asap mengepul tebal dari lokasi hutan yang terbakar.

Sejauh ini tidak dilaporkan adanya korban jiwa akibat kebakaran hutan tersebut. Padahal pada malam terbakarnya hutan tersebut, tercatat ada sekitar 250 pendaki yang sedang melakukan pendakian di gunung itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement