Sabtu 25 Aug 2012 22:02 WIB

Myanmar Ucapkan Terima Kasih atas Bantuan PMI

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Chairul Akhmad
Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla (kanan), didampingi Pengurus Bidang Penanggulangan Bencana PMI, Letjen TNI (Purn) Sumarsono (kedua kanan), memeriksa bantuan kemanusiaan untuk korban konflik Rohingya di bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (25/8).
Foto: Antara/Saptono
Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla (kanan), didampingi Pengurus Bidang Penanggulangan Bencana PMI, Letjen TNI (Purn) Sumarsono (kedua kanan), memeriksa bantuan kemanusiaan untuk korban konflik Rohingya di bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (25/8).

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON – Bantuan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk korban konflik komunal di negara bagian Rakhine, Myanmar telah tiba, Sabtu (25/8).

Myanmar Red Cross Society (MRCS) atau Palang Merah Myanmar mengucapkan terima kasih atas bantuan tersebut.

"Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang sudah diserahkan kepada korban konflik melalui Palang Merah Myanmar," kata Wakil Presiden Palang Merah Myanmar, Hla Pe, dalam sambutannya saat serah terima bantuan secara simbolis di Bandara Internasional Myanmar, Yangon.

Hla Pe melanjutkan, pihaknya juga telah melakukan tindakan terhadap para korban konflik tersebut. Ada 50 orang relawan yang telah disebar di sebagian daerah konflik dan daerah pengungsian seperti di Kota Sittwe.

Hla Pe menegaskan, konflik yang terjadi bukan dilatarbelakangi oleh sentimen keagamaan. Tetapi, konflik disebabkan oleh masalah kriminal murni. "Jadi, ini bukan konflik agama. Tetapi masalah kriminal yang menyebabkan persinggungan satu dengan lainnya," katanya.

Bantuan yang diserahkan oleh PMI  tersebut tiba pada pukul 13.30 waktu setempat.  Bantuan seberat 7,5 ton itu dibawa dengan pesawat  kargo yang berlambang PMI. Selain bantuan fisik, PMI juga mengirimkan tim yang terdiri dari sembilan orang relawan.

Bantuan itu terdiri dari alat-alat kebersihan seperti handuk, ember, dan sabun. Selain itu, bantuan juga berupa sarung dan selimut. Rencananya, bantuan itu akan dibawa ke tempat pengungsian korban konflik di Kota Sitwee, negara bagian Rakhine.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement