Sabtu 25 Aug 2012 13:29 WIB

Cari Pesawat Hilang, Helikopter Sisir TNK Kutai

Pesawat PA31 Piper Navajo Chief Tain
Foto: airbroker.se
Pesawat PA31 Piper Navajo Chief Tain

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA --Helikopter milik PT Intan Angkasa pada Sabtu siang berangkat dari Bandara Temindung Samarinda, Kalimantan Timur, untuk melakukan penyisiran di kawasan TNK (Taman Nasional) Kutai. Kawasan  itu diduga sebagai lokasi jatuhnya pesawat survei yang dinyatakan hilang sejak Jumat pagi (24/8).

Sebelum meninggalkan Bandara Temindung Samarinda sekitar pukul 10. 15 Wita, helikopter tersebut terlihat melakukan pengisian bahan bakar termasuk menyiapkan beberapa drum bahan bakar sebagai persediaan selama proses penyisiran.

Helikopter juga terlihat mengangkut tim dari Elliot Geophysics International dan Basarnas untuk melakukan pencarian pesawat hilang tersebut

"Hari ini, dua unit helikopter masing-masing milik Basarnas dan PT Intan Angkasa dikerahkan untuk melakukan pencarian dari sisi udara sementara sisi darat tim telah dikerahkan ke lokasi sejak Jumat malam dan saat ini mereka sudah melakukan penyisiran di titik koordinat saat terakhir kali pesawat itu terdeteksi satelit milik Singapura," ungkap Kapolresta Samarinda, Komisaris Besar Arief Prapto.

Informasi yang berhasil dihimpun dari salah satu tim yang ikut melakukan penyisiran, pada Sabtu siang, tim SAR yang melakukan pencarian melalui darat telah berada di titik koordinat 117 derajat 19 menit, 8 detik Lintang Timur sementara dari perkiraan pesawat kehilangan kontak berada pada koordinant 117 derajat 19 menit 5,7 detik lintang Barat.

Sejauh ini, tim SAR belum berhasil menemukan adanya tanda-tanda lokasi jatuhnya pesawat tersebut.

Dari pantauan, pihak Bandara Temindung Samarinda juga terlihat telah mendirikan sebuah tenda di posko pencarian pesawat hilang tersebut.

Sementara, sejumlah petugas Tim Disaster Victim Identification (DVI) dari Polda Kaltim pada juga terlihat sudah berada di Bandara Temindung.

Pesawat milik PT Intan Angkasa jenis PA31 Piper Navajo Chief Tain dengan nomor registrasi PK-IWH dicarter oleh Elliot Geophysics International untuk melakukan pemetaan di salah satu area perusahaan tambang batu bara di Kota Bontang. Pesawat itu dilaporkan telah kehilangan kontak sejak Jumat sekitar pukul 08.04 Wita.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement