REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Wakil Gubernur (Wagub) Maluku, Said Assagaff, kaget saat mengetahui adanya bantuan yang menumpuk di depan ruangan Biro Umum dan Humas Kantor Gubernur Maluku pascabanjir dan tanah longsor pada 30 Juli - 1 Agustus 2012.
"Saya tidak tahu menahu soal itu. Silakan cek ke Asisten II Setda Maluku, Burhan Bandjar, tapi kemungkinan bantuan itu kepedulian dari para pengusaha di Maluku," katanya di Ambon, Sabtu.
Namun, ia memastikan bantuan itu disalurkan kepada mereka yang berhak pascaperayaan Idul Fitri 1433 Hijriah.
Kabag Humas Setda Maluku, Boy Kaya, mengatakan, bantuan tersebut merupakan kepedulian sosial dari para pengusaha di daerah ini.
"Bantuannya memang dikoordinasikan oleh Asisten II Setda Maluku, hanya saja jadwal penyaluran belum dipastikan," katanya.
Banjir dan tanah longsor di Maluku pada 30 Juli - 1 Agustus 2012 akibat hujan deras telah mengakibatkan 13 orang meninggal dunia, belasan ribu warga pengungsi, ribuan rumah terencam maupun rusak ringan hingga total serta kerusakan berbagai infrastruktur.
Dampak lainnya, transportasi darat lewat ruas Kairatu, Seram Bagian Barat (SBB) - Masohi, ibu kota Kabupaten Maluku Tengah - Bula, ibu kota Kabupaten Seram Bagian Timur menjadi lumpuh.
Balai Jalan Nasional IX (Maluku dan Maluku Utara) sedang mengintensifkan penanganan darurat, baik jembatan dan jalan yang putus maupun tertimbun longsor.
Pemprov Maluku berdasarkan koordinasi dengan Pemkot Ambon, Pemkab Maluku Tengah, Pemkab Buru, Pemkab Buru Selatan, Pemkab Maluku Tenggara serta Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat diusulkan mendapatkan anggaran penanganan Rp1,1 triliun lebih.
Wartawan ANTARA di Maluku melaporkan, bantuan yang menumpuk di Kantor Gubernur Maluku itu antara lain berupa beras, air mineral dan paket dari "Beta Maluku".