REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Seorang warga Australia menjadi salah satu penumpang pesawat survei yang dinyatakan hilang di pedalaman Kalimantan Timur, Jumat (24/8). Pesawat milik PT Intan Angkasa yang dicarter oleh Elliot Geophysics International, dilaporkan melakukan survei di salah satu area perusahaan tambang batu bara di Kota Bontang dan dipastikan hilang sejak Jumat siang.
Pesawat survei dengan pilot Capt Marshal Basir berpenumpang tiga orang yakni, Peter John Elliot selaku General Manager Elliot Geophysics International, seorang surveyor, Jandri Hendrizal serta pendamping dari Kementerian Pertahanan RI, Kapten Suyoto. Pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Temindung Samarinda pada Jumat pagi sekitar pukul 07.51 WITA dan kehilangan kontak sejak pukul 08.04 WITA.
"Salah satu penumpang pesawat survei yang dinyatakan hilang itu adalah warga Australia yang juga sebagai General Manager Elliot Geophysics International. Peter John Elliot ikut dalam penerbangan itu bersama seorang pendamping dari Kementerian Pertahanan dan seorang surveyor untuk melakukan pemetaan di area Bontang" ungkap Kepala Bandara Temindung Samarinda, Rajoki Aritonang, kepada wartawan, Jumat malam.
Pihak Bandara Temindung Samarinda kata Rajoki Aritonang baru bisa memastikan pesawat itu hilang pada Jumat Malam. "Saat kehilangan kontak pertama kali sekitar pukul 08.04 WITA kontrol kami belum bisa memastikan kalau pesawat itu hilang, Hilangnya pesawat tersebut baru kami pastikan pada Jumat siang sekitar pukul 13.51 Wita sehingga malam ini kami sampaikan secara resmi," katanya.