REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI - Aliran sesat pimpinan Sumarna telah dijerat oleh Polres Sukabumi dengan pasal penistaan agama dan pembunuhan. Dalam kasus tersebut, pihak kepolisian mengungkapkan alasan Sumarna dan pengikutnya membunuh Ustaz Edin.
Kapolres Sukabumi AKBP Muhammad Firman memaparkan, Sumarna membunuh Ustaz Edin karena alasan sakit hati. Pasalnya, tokoh agama tersebut seringkali merintangi kegiatan aliran sesat tersebut.
Proses pembunuhan terhadap ustad Edin dilakukan dengan cara mencekik korban yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang ojek. Jasad korban dikuburkan di kebun singkong milik pimpinan aliran sesat Sumarna.
Polisi, kata Firman, baru mengetahui hilangnya Ustad Endin dari laporan masyarakat pada 17 Agsutus lalu. Baru pada 19 Agustus polisi berhasil menemukan sesosok mayat di kebun singkong yang didasarkan pada hasil pemeriksaan impinan aliran sesat Sumarna.
Barang bukti pembunuhan ustad Edin antara lain satu unit sepeda motor milik tokoh agama tersebut, cangkul, garpu tanah, pakaian korban, dan hasil autopsi. Di samping itu polisi juga berhasil mengamankan sebanyak sepuluh bom molotov dan senjata tajam golok dan panah.
Pimpinan aliran sesat Sumarna ditemui di Mapolres Sukabumi mengatakan, dia menyebarkan ajaran sesat dan membunuh tokoh agama karena dorongan batin. "Saya menyesal karena kejadian ini," ungkap dia.
Diterangkan Sumarna, sejumlah senjata seperti bom molotov dan golok serta panah rencananya akan digunakan untuk menghadang warga. Ia membantah senjata tersebut akan digunakan untuk melakukan bunuh diri massal.