REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, kembali bertemu dengan President and Chief Executive Officer Freeport-McMoRan, Richard C Adkerson, pada Kamis (23/8). Selain bersilaturrahim, Hatta mengaku pertemuan tersebut membicarakan lima poin renegoisasi yang sejak dulu menjadi agenda pembahasan.
"Pertama berlebaran dulu itu sudah pasti, karena baru ketemu sekarang dengan presiden direktur Freeport. Yang kedua, itu Freeport kita meminta lima hal yang dibicarakan," ujar Hatta, di kantornya, Jakarta, Kamis (23/8). Lima poin utama dalam renegosiasi tersebut adalah mengenai pengaturan royalti, pengembalian sebagian lahan Freeport, pembangunan smelter, divestasi saham Freeport, dan peningkatan kandungan lokal.
Hatta menambahkan pada prinsipnya pihak Freeport siap terhadap lima pembahasan teresebut. Menurutnya, Freeport setuju untuk mendalami lima permasalahan tersebut.Contohnya saja pengaturan royalti. Hatta menjelaskan, Freeport setuju jika pemerintah mendapatkan royalti sesuai Undang-Undang atau 3 persen. Sementara, pemerintah mendapatkan royalti dari Freeport selama ini cuma 1 persen.
"Tapi saya mau lebih, Walaupun UU maunya 3 persen," jelasnya. Juga pembangunan smelter, menurut Hatta, Freeport sudah bersedia dengan catatan harus ada studi bersama sebelum pembangunan dilaksanakan. Begitu pula dengan divestasi, yang menurut Hatta, Freeport ingin membicarakan persyaratannya terlebih dahulu.