REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berasal dari minyak dan gas bumi Indonesia, diprediksi hanya bakal bertahan 20 tahun ke depan. Untuk itu, Kementerian Riset dan Teknologi menyatakan terus berupaya mencari alternatif pengganti BBM.
"BBM yang berasal dari minyak dan gas bumi Indonesia, kemungkinan tinggal 20 tahun lagi akan habis," ujar Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta saat silaturrahim Idul Fitri 1433 Hijriah, dengan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin, Rabu (22/8).
Hatta menyebut, bersama lembaga terkait pihaknya mendapatkan salah satu alternatif pengganti BBM dari minyak dan gas bumi, yakni berupa pembuatan biodiesel dengan bahan baku kelapa sawit.
Hatta mencontohkan, pembangunan pabrik biodiesel di Kotabaru, kabupaten paling timur Kalimantan Selatan yang memiliki sumber daya perkebunan kelapa sawit cukup potensial. Berbicara di kampus Unlam yang berada di Jalan Brigjen Hasan Basry Kayu Tangi Banjarmasin, mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup (Meneg LH) tersebut mengungkapkan, beberapa tahun lalu kemungkinan kelapa sawit dijadikan bahan bakar alternatif cukup besar.
Menristek asal urang banua Kalsel tersebut berharap keberadaan pabrik tersebut dapat membantu nelayan setempat akan kebutuhan bakar mereka melaut. Namun, ia menyayangkan belum beroperasinya pabrik beodiesel di 'Bumi Sa-ijaan' Kotabaru tersebut. Padahal pabrik itu menghabiskan biaya miliaran rupiah.
"Dalam waktu segera kamita akan cari tahu penyebab pabrik beodiesel tersebut belum operasional sampai saat ini, dan akan berusaha membantu mencarikan solusi, sehingga keberadaan proyek itu tidak mubazir," ujar Hatta menjelaskan.
Keberadaan HM Hattadi Banjarmasin, dalam rangkaian belebaran bersama keluarga. Dalam kesempatan kunjungan tersebut, Pengurus IKA Unlam memasangkan jaket almamater warna kuning kepada Menristek dan Ny Violet Gt Hatta. Pemasangan jaket almamater Unlam tersebut oleh Ketua Pengarah IKA perguruan tinggi negeri tertua di Kalsel itu, H Gusti Rusdi Effendi AR yang juga Pemimpin Umum Banjarmasin Post Group.