REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Bupati Kulonprogo, H Hasto Wardoyo mengaku optimistis bandara internasional yang dibangun di Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selesai 2016. Pihaknya akan membantu pembebasan tanahnya.
Hasto Wardoyo mengungkapkan hal tersebut saat melakukan open house dengan masyarakat Kulonprogo di Rumah Dinas, Senin (20/8).
Dijelaskan Hasto, dalam melakukan proses pembangunan Bandara internasional di sepanjang Pantai Congot-Glagah pihaknya mengacu pada Undang-undang Nomor 2 Tahun 2012. Pemkab Kulonprogo sebagai mediator antara masyarakat dan pemrakarsa yang membangun Bandara dalam pembebasan tanah.
Lahan yang akan digunakan merupakan hamparan pasir di pantai selatan seluas 637 hektare. Ada 419 kepala keluarga (KK) yang bakal terkena proyek ini. Menurut rencana mereka akan direlokasi di tempat yang tidak jauh dengan Bandara.
Bandara ini juga akan dilengkapi dengan airport city yang luasnya 83 hektare. Sedang jalan penghubung ke Kota Yogyakarta ada dua, yaitu jalan raya dan kereta api.