Ahad 19 Aug 2012 22:43 WIB

Mereka yang Berlebaran di KPK

Rep: Asep Wijaya/ Red: Yudha Manggala P Putra
Tersangka penerima suap Hak Guna Usaha kelapa sawit Bupati Buol Amran Batalipu menutup mukanya dengan sejadah menuju mobil tahanan usai mengikuti shalat ied bersama tahanan lainnya di LP Cipinang, Jakarta Timur, Ahad (19/8)
Foto: ANTARA
Tersangka penerima suap Hak Guna Usaha kelapa sawit Bupati Buol Amran Batalipu menutup mukanya dengan sejadah menuju mobil tahanan usai mengikuti shalat ied bersama tahanan lainnya di LP Cipinang, Jakarta Timur, Ahad (19/8)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Perayaan lebaran pada Ahad (19/8) bukan hanya milik mereka yang bebas dari jeratan hukum. Sejumlah tahanan yang mendekam di Rumah Tahanan (Rutan) KPK pun turut merayakan hari kemenangan bagi umat muslim tersebut. 

Mereka yang berlebaran di rumah prodeo KPK itu adalah Neneng Sri Wahyuni (kasus korupsi PLTS), Amran Batalipu dan Yani Anshori (kasus suap HGU perkebunan di Buol), Fahd A Rafiq (kasus suap DPID), Lukman Abbas (kasus PON Riau), Hakim Kartini Juliana Marpaung dan Hakim Heru Kisbandono (kasus suap hakim Semarang).

Selain tujuh orang tersebut, dua tahanan lain juga merasakan keindahan lebaran meski mereka tidak merayakannya lantaran kepemelukan agama yang berbeda. Setidaknya, pemberian izin besuk pada waktu libur Lebaran selama dua hari (Ahad dan Senin) yang diberikan KPK memberikan kesempatan bagi mereka untuk dapat bertemu dengan sanak keluarganya. Dua orang itu adalah Miranda S Goeltom (kasus suap cek pelawat dalam pemilihan DGSBI) dan Mindo Rosalina Manulang (kasus suap wisma atlet SEA Games).

Meskipun keindahan silaturahmi di rutan KPK hanya berlangsung dua jam (10.00 – 12.00 WIB), namun antusiasme dan paras keceriaan tetap menghiasi raut muka para pengunjung tahanan. Hal itu tampak saat orang terdekat tersangka maupun terdakwa tindak pidana korupsi tiba di pelataran gedung KPK.

Sekitar pukul 10.00 WIB, puluhan orang secara terpisah memasuki gedung KPK untuk melaporkan maksud dan tujuannya membesuk orang terdekat mereka masing-masing ke petugas jaga. Dari pantauan Republika, sekitar 10 orang kerabat Amran Batalipu (kasus suap HGU perkebunan di Buol) memasuki ruang dalam KPK setelah mereka menyerahkan tanda pengenal dan mengenakan tanda petunjuk tamu kepada petugas keamanan. Mereka terlihat menjinjing sejumah barang bawaan yang kelihatannya adalah makanan untuk disantap bersama di ruang tahanan. 

Pemandangan serupa juga tampak saat sekitar lima orang pengunjung Fahd A Rafiq (kasus suap DPID) mendatangi gedung KPK. Mereka tiba di pelataran gedung sekitar pukul 10.05 WIB. Serupa dengan kerabat Amran, para pengunjung Fahd juga terlihat membawa barang bawaan yang berisi makanan. Sesaat menjelang masuk ruang dalam gedung KPK, mereka tampak saling tersenyum dan tertawa lantaran akan bertemu dengan orang yang dikasihi di rutan KPK.

Pada hari yang Fitri itu, seluruh tahanan KPK mendapat kunjungan dari orang terdekat mereka. Jumlah pengunjung untuk tiap orang tahanan tidak kurang dari lima orang. Beberapa di antara pengunjung juga mengikutsertakan anak-anak sebagai pelengkap kebahagiaan bersilaturahim saat Lebaran.

Sebagaimana izin besuk yang diberikan KPK yakni pukul 10.00 – 12.00 WIB, para pengunjung pun terlihat keluar dari ruang dalam KPK sekitar pukul 12.18 WIB. Seluruhnya terlihat ceria dan girang usai bertemu dan bersilaturahim dengan seseorang yang tidak berada di rumah mereka saat Hari Raya Idul Fitri 1433 H. Keindahan Lebaran itu memang terasa sekali kendati suasana itu harus dialami di balik teralis besi penjara KPK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement