REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarga menerima masyarakat umum untuk bersilaturahim dan merayakan Idul Fitri 1433 Hijriyah di Istana Negara, Ahad (19/8). Masyarakat umum mulai memasuki halaman dalam kompleks Istana pada pukul 15.00 WIB. Mereka masuk secara berkelompok.
Sebelum memasuki Istana, masyarakat menunggu di halaman Taman Monas. Setelah itu, mereka menuju ruang tunggu di halaman Kementerian Sekretariat Negara. Ruang tunggu itu dilengkapi ratusan kursi dan tenda. Masing-masing kelompok masuk ke Istana secara bergelombang dengan didampingi petugas khusus dan Paspampres.
Di dalam Istana, masyarakat berkesempatan bersalaman langsung dengan Presiden dan anggota keluarganya. Beberapa dari masyarakat yang masuk ke Istana adalah penyandang disabilitas (penyandang cacat).
Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, mengatakan, open house di Istana adalah bentuk kepedulian negara dan keluarga Presiden kepada rakyat yang ingin bersilaturahim secara langsung di istana. Kepedulian itu juga ditunjukkan dengan disediakannya tali kasih khusus kepada para penyandang disabilitas.
"Kepada mereka memang diberikan semacam tali kasih ya," katanya. Julian menolak untuk menyebut nominal yang diberikan kepada mereka. Dia hanya menyebut dana tali kasih itu bersumber dari Lembaga Kepresidenan.
"Ini lebih dilihat dari itu sebagai bentuk perhatian dari keluarga presiden kepada mereka yang disabel," kata Julian.