REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Surakarta Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat tetap tenang dan merayakan Lebaran dengan shalat Idul Fitri 1433 Hijriah secara khusyuk meskipun kota itu sempat dua kali menghadapi teror.
"Masyarakat tetap tenang dan merayakan Lebaran dengan menjalankan shalat Idul Fitri seperti biasa," katanya saat meninjau lokasi pelemparan granat di Pospam Gladak di Jalan Jenderal Sudirman Kota Solo, di Solo, Minggu dini hari.
Pelemparan granat di depan pospam setempat di depan Bank Danamon itu oleh orang tak dikenal dengan mengendarai sepeda motor pada Sabtu (18/8) pukul 23.32 WIB
Sebelumnya, teror terhadap Pospam 5 Gemblegan Serengan Solo, Jumat (17/8) malam melalui penembakan oleh orang tak dikenal yang juga bersepeda motor dan mengakibatkan dua anggota polisi luka.
"Kejadian teror di Pospam Gladak tersebut yang kedua, karena sebelumnya di Pospam 5 Gemblegan Serengan Solo, dengan penembakan yang melukai anggota polisi yang sedang jaga," katanya.
Ia mengatakan, pelaku teror itu kelompok-kelompok yang belum jelas, yang ingin meresahkan masyarakat Kota Solo.
Kepolisian hingga saat ini masih menyelidiki kasus tersebut termasuk mencari pelakunya.
"Yang menjadi pertanyaan saya, kenapa teror itu dilakukan di Solo," katanya.
Ia mengaku tidak berprasangka buruk kepada siapapun terkait dengan kejadian tersebut.
Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta Kombes Pol Asdjima'in mengatakan, kejadian tersebut sebagai kedua kali di kota itu menjelang Lebaran 2012. Sebelumnya, kasus penembakan di Pospam 5 Gemblegan.
Ledakan di Pospam Gladak tersebut, katanya, berasal dari jenis granat dengan daya ledak rendah sehingga tidak mengakibatkan jatuh korban dan kerusakan di lokasi kejadian.
Ia mengatakan, belum mengetahui apakah pelaku peledakan granat di Pospam Gladak itu sama dengan penembakan di Pospam Gemblegan, Jumat (17/8).
"Kami masih menyelidiki kasus itu. Polisi kini masih melakukan olah TKP," katanya.
Pihaknya akan menambah jumlah personel untuk pengamanan Lebaran 2012 di daerah itu melalui bantuan anggota TNI di berbagai pospam.