Sabtu 18 Aug 2012 11:32 WIB

Awas, Ayam Berformalin Masih Beredar, Dimana Saja?

Jelang Ramadhan harga daging ayam meroket
Foto: Agus Bebeng/Antara
Jelang Ramadhan harga daging ayam meroket

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Jelang Hari Raya Idul Fitri, kebutuhan warga terhadap komoditas daging sapi maupun ayam semakin meningkat. Sayangnya, tingginya permintaan konsumen tersebut justru membuat oknum pedagang berbuat nakal dengan mengawetkan ayam menggunakan zat pengawet mayat (formalin). Bahkan, saat digelar razia di pasar Palmerah, Jakarta Pusat, petugas masih mendapati 10 ekor ayam, 20 daging hati ayam dan 3 kilogram usus ayam yang telah tercampur dengan zat formalin.

 

"Daging ayam, hati dan usus tersebut didapat pada saat akan di drop ke pasar tersebut. Kami amankan dari ojek yang mengantar barang itu. Jadi belum sempat diperjualbelikan," ujar Sarjoni, Kasie Pengawasan dan Pengendalian Sudin Pertanian dan Peternakan Jakarta Pusat.

Menurut pengakuan pengojek yang diketahui bernama Rodiah (43), barang tersebut milik tetangganya yang diketahui milik ibu Ginem (50). "Dari pengakuan yang mengantar, barang itu berasal dari Pasar Pisangan, Kemanggisan, Jakarta Barat. Sementara, pemilik dan yang mengantar barang merupakan warga Kemanggisan," kata Sarjoni.

Diungkapkan Sarjoni, pihaknya sudah melayangkan surat baik kepada pengantar maupun pemilik barang agar datang ke kantor Sudin Pertanian dan Peternakan Jakarta Pusat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Namun, hingga saat ini kedua orang yang dimaksud tak kunjung datang.

Dikatakan Sarjoni, semua barang tersebut kini telah disita untuk dimusnahkan. Menurutnya, razia yang dilakukan pihaknya diduga bocor. Sebab, kiriman daging yang masuk ke pasar tersebut lebih sedikit dari biasanya.

Sarjoni menambahkan, pihaknya tidak melakukan pemeriksaan satu per satu terhadap para pedagang. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya mengubah pola pemeriksaan, yaitu dengan melakukan pemeriksaan terhadap kiriman daging yang baru masuk dan masih berada di atas kendaraan. "Sebelum daging tersebut disebar ke pedagang, kami periksa dahulu. Karena kalau sudah diambil oleh para pedagang, pemeriksaannya lebih repot dan memakan waktu lebih lama," ucapnya.

Dalam razia yang dilakukan mulai pukul 22.30 hingga 03.30 itu, pihaknya menurunkan sebanyak 13 petugas, yang terdiri dari 10 petugas Sudin Peternakan dan Pertanian, serta 3 petugas pengamanan pasar.

Penemuan daging ayam yang mengandung formalin juga terjadi di sejumlah pasar di Jakarta Selatan. Kali ini, razia dilakukan di Pasar Cipete, Kebayoranbaru, Jakarta Selatan.

Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan, Nurhasan Mas`ud mengatakan, pihaknya mengambil 34 sampel berupa daging ayam dan beberapa bagian dalamnya untuk diperiksa oleh tim dari laboratorium kesehatan masyarakat veteriner (Kesmavet) DKI Jakarta yang langsung berada di area pasar.

Dari pemeriksaan sampel yang dilakukan, dikatakan Nurhasan, dari 34 yang diperiksa terdapat 1 sampel yang positif mengandung formalin. Sampel yang positif tersebut, diambil dari daging bagian sayap ayam milik seorang pedagang. "Ada satu yang positif dari daging bagian sayap ayam milik pedagang bernama Lili," ucapnya.

Pedagang yang menjual daging ayam berformalin itu, kemudian langsung diberikan surat peringatan. Bukan hanya itu, pedagang tersebut juga dipanggil ke kantor Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan untuk dimintai keterangan.

"Kita harus tahu alasan dia memakai formalin untuk dagangannya gunanya apa, karena itu zat yang berbahaya bagi kesehatan. Selain itu nantinya juga akan kita bina agar yang bersangkutan tidak lagi menggunakan formalin," tandas Nurhasan.

 

sumber : beritajakarta.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement