Sabtu 18 Aug 2012 10:32 WIB

Inilah Pelanggan yang Banyak Menguras Listrik Negara

Menteri ESDM Jero Wacik
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Menteri ESDM Jero Wacik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Pemerintah berencana menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) secara bertahap tiap tiga bulan untuk memangkas subsidi dan menghapusnya pada pelanggan dengan daya di atas 6.000 Watt.

"Untuk listrik kami sedang membahas agar rakyat tidak terlalu kaget dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat kalau TDL dinaikkan," kata Menteri ESDM, Jero Wacik.

"Kalau TDL dinaikkan secara bertahap dengan angka 4 persen setiap kuartal maka tidak akan terasa berat," katanya.

Lulusan Teknik Mesin ITB itu menambahkan, pada masa sekarang ini listrik banyak digunakan untuk energi penyiram kebun luas atau AC (pendingin ruangan).

"Masyarakat ekonomi menengah ke atas banyak menguras listrik. Awalnya rumah mereka tidak menggunakan AC, sekarang memakainya. Ada yang tadinya satu perangkat, sekarang menggunakan 5 unit pendingin ruangan," kata Jero.

Menteri menganggap kenaikan listrik bagi kelas tersebut sebagai sesuatu yang wajar.  "Subsidi itu jangan sampai tidak tepat sasaran," kata Menteri yang juga Alumni Fakultas Ekonomi UI itu.

Dia mengatakan, listrik berdaya 450 Watt yang biasa dipasang di rumah masyarakat kelas bawah tetap mendapatkan subsidi dari pemerintah. "Kemungkinan rumah yang menggunakan tipe itu tetap disubsidi, tapi kalau yang lebih tinggi dari itu turun subsidinya," kata Menteri.

Jero Wacik menambahkan, bahkan ada kelas yang tidak memperoleh subsidi listrik seperti pelanggan yang menggunakan daya lebih dari 6000 Watt. "Masak orang punya kolam renang dari air yang mendayagunakan listrik berdaya tinggi di rumahnya dapat subsidi listrik," katanya.

Menteri ESDM juga mengupayakan pengembangan energi baru dan terbarukan secara masif. "Kita dorong pembangkit listrik tidak tergantung BBM yang harganya mencapai 40 sen per dolar/ kwh.

Jero Wacik membandingkan mahalnya tarif operasional listrik dengan BBM dibandingkan energi terbarukan yang harganya pada kisaran 10-11 sen dolar Amerika per kwh. "Itu murah dan harus kita 'genjot' banyak-banyak," kata Menteri.

Sebenarnya negara-negara lain di dunia jika mau melakukan penghematan dengan memotong subsidi maka harga BBM dan listrik harus dinaikkan. "Dan semua itu perlahan kita lakukan dengan bekerja sama dengan DPR," kata Jero.

Jero Wacik menyampaikan rencananya terkait perihal subsidi listrik tetapi belum memberikan tanggapan mengenai tindak lanjut subsidi BBM ke depan. "Untuk BBM belum kita pikirkan seperti apa kelanjutannya, tapi untuk listrik kita sudah menghitung dengan seksama," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement