REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG—Hingga saat ini, jumlah entrepreneur atau pelaku usaha di Jabar masih rendah. Yakni, hanya sekitar 0,8 persen. Padahal, perputaran uang di sektor koperasi dan usaha mikro kecil menengah (KUKM) di Jabar cukup tinggi yakni bisa mencapai sekitar Rp 80-90 triliun.
Wakil Gubernur Jabar, Dede Yusuf menilai, pemerintah harus merangkul dan bekerja sama dengan pelaku usaha untuk meningkatkan jumlah entrepreneur di Jabar.
"Jumlah entreptreneur 0,8 persen kan masih rendah harus ditingkatkan. Saya berharap,dapat mencapai 2 persen," ujar Dede di acara Buka Bersama DPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia(HIPMI) Jabar beberapa waktu lalu.
Jadi, hanya mendapat informasi berdasarkan data dan statistik. Untuk menggerakkan ekonomi, para pelaku usaha yang lebih ahli. Oleh karena itu, perlu ada kebersamaan antarapemerintah dan dunia usaha jika ingin ekonomi Jabar terus tumbuh.
Menurut Dede, dalam dunia usaha, pelaku usaha di Jabar sebenarnya terbagi menjadi beberapa katagori. Yakni, sektor riil dan industri. Kedua sektor itu, merupakan kekuatan ekonomi Jabar yang besar.
Pelaku UMKM yang bergerak di sektor riil, saat ini mendominasi dunia usaha yang ada di Jabar. Yakni, hampir 99 persen. Sementara yang bergerak pada sektor industri hanya sekitar 1 persen. "Kedua sektor itu riil dan industri mampu menggerakkan perputaran uang yang cukup besar di Jabar yakni mencapai Rp 200 triliun," tegas Dede.