Senin 13 Aug 2012 20:24 WIB

Wiranto tak Risau Elektabilitas Hanura Merosot di Survei

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Djibril Muhammad
Ketua umum Partai Hanura Wiranto.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ketua umum Partai Hanura Wiranto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto tidak risau dengan elektabilitas partainya yang terus merosot dalam survei. Menurut Wiranto, survei tidak bisa dijadikan acuan lantaran hasilnya yang dinamis.

"Survei itu [hasilnya] naik turun tidak jelas," kata Wiranto kepada wartawa disela acara peringatan Nuzulul Quran, Senin (13/8), di Jakarta.

Terkait hal itu, Wiranto mengkritik kinerja sejumlah lembaga survei yang menurutnya tidak transparan dalam sisi metodologi. Dia menyarankan para surveyor memberitahukan ke pihak yang akan disurvei mengenai metodologi survei yang akan digunakan.

Pasalnya, berdasarkan survei internal yang dilakukan Hanura, partainya bisa meraup suara 11,92 persen. "Ini membuktikan kami lebih solid ketimbang saat pertama berdiri," ujarnya.

Ketimbang risau dengan hasil survei, Wiranto menyatakan, Hanura lebih baik mengosolidasikan kekuatan di internal partai. Dia mengungkapkan selama tiga tahun terakhir kadernya terus membangun jaringan hingga ke tingkat desa.

Wiranto mengatakan saat ini Hanura tengah bersiap menghadapi proses rekruitmen caleg untuk Pemilu 2014. "Sekarang saatnya kami melakukan proses rekruitmen untuk calon pemimpin negara yang akan datang baik di tingkat eksekutif dan legislatif," paparnya.

Seperti diketahui, Ahad (12/8) kemarin Jaringan Suara Indonesia (JSI) merilis survei mengenai posisi partai politik di Indonesia. Dalam survei JSI, posisi Hanura cukup memprihatinkan yakni hanya memperoleh 0,5 persen suara dari 21 partai politik yang diperkirakan akan mengikuti Pemilu 2014.

Dengan perolehan suara 0,5 persen, Hanura diperkirakan tidak akan lolos dalam parlementary threshold 2014. "Hanura harus bekerja keras bila ingin aman di 2014," saran Direktur Eksekutif JSI, Widdi Aswindi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement