REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Bima Arya memperkirakan calon presiden pada Pilpres 2014 akan mengerucut kepada dua nama, yakni Ketua Dewan Pembina Gerindra, Parbowo Subianto, dan Ketua Umum DPP PAN, Hatta Rajasa. Alasannya, berdasarkan survei kedua tokoh tersebut cenderung paling baik dibanding tokoh lain.
"Dengan melihat perbandingan tingkat pengenalan dan kesukaan," kata Bima di Jakarta, Senin (13/8).
Menurutnya, kecenderungan itu mengacu pada hasil survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) yang diumumkan pada Ahad (12/8). Survei JSI menempatkan Megawati Soekarnoputri sebagai capres dengan angka elektabilitas tertinggi yakni 15,9 persen suara.
Megawati unggul atas 20 nama kandidat lain yang berasal dari kalangan partai politik maupun independen. Di bawah nama Megawati, ada Prabowo Subianto (12,6 persen), Aburizal Bakrie (9,5 persen), Jusuf Kalla (7,2 persen), dan Hatta Radjasa (5,9 persen).
Alasan lain, kata Bima, melihat dukungan politik yang pasti dari partai sendiri dan juga kemungkinan lintas-partai. Tak hanya itu, menurut Bima, Prabowo dan Hatta dipandang sebagai calon yang memiliki perbedaan segmen dukungan.
"Kedua tokoh punya potensi untuk mobilisasi pemilih yang berbeda, baik afiliasi politis maupun demografis. Dua tokoh ini mewakili blok politik dan era politik yang berbeda pula," katanya mengakhiri.