REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Peran ulama mengkampanyekan pelestarian lingkungan hidup dinilai bisa lebih efektif memengaruhi umat. Selain masuk dalam materi dakwah, selayaknya pula para pemuka agama memberi contoh penyelamatan lingkungan dalam kesehariannya.
"Selama ini, materi ceramah para ulama sangat kurang membahas kampanye pelestarian serta penyelamatan lingkungan hidup," kata aktivis lingkungan, Berry Nahdian Forqan, Senin (13/8).
Mantan Direktur Wahana Lingkungan Hidup Nasional ini berpandangan, justru materi tersebut sangat cocok dengan ajaran agama yang mengharamkan perusakan lingkungan.
Maka, imbuh Berry, selayaknyalah para ulama maupun pemuka agama lainnya mendukung kampanye lingkungan hidup.
Beberapa materi yang layak dimasukkan dalam ceramah keagamaan, misalnya pentingnya menjaga kelestarian sumber air, kebersihan udara, serta kelestarian tumbuhan dan hewan.
"Air bersih dan suci juga disyaratkan dalam ibadah umat Muslim, sehingga bisa saling terkait antara kampanye lingkungan serta dakwah," ujar Berry.
Masuknya materi lingkungan ke syiar agama dinilainya belum cukup untuk menggerakkan masyarakat ikut menjaga lingkungan. Keteladanan para ulama dan pemuka agama dalam keseharian juga harus ditonjolkan.
Mereka, sebut Berry, juga harus membuang sampah pada tempatnya serta menjaga sumber air. "Jika ajaran agama mewajibkan menjaga lingkungan, artinya persoalan lingkungan hidup jadi obyek penting penentu kualitas hidup umat," kata Berry.