REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi komunitas 80-an, Senin (13/8) memberikan bingkisan serta uang ketupat Lebaran kepada 70 petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar PB) DKI Jakarta.
"Komunitas 80-an sangat mengapresiasi bagi mereka yang berprofesi sebagai petugas pemadamkebakaran. Setelah melakukan pertimbangan, kami kemudian sepakat memberikan penghargaan kepada 70 petugas pemadam," kata Ketua Komunitas 80-an, Baihaqi kepada wartawan, di Jakarta, Senin.
Baihaqi menjelaskan, 70 petugas pemadam yang menerima penghargaan telah mempertaruhkan nyawa untuk memadamkan api sehingga mengalami cacat fisik, bahkan kematian. Petugas yang menderita cacat fisik antara lain, Sarmanto (Sudin Damkar PB Jakarta Utara), Muslihudin (Sudin Damkar PB Jakarta Utara), Ponco Wiyanto (Sudin Damkar PB Jakarta Barat), Pratik P (Pusdiklat Damkar PB), Suparmin (Sudin Damkar PB Jakarta Timur), Cholil (Sudin Damkar PB Jakarta Timur), Adi Nugroho (Sudin Damkar PB Jakarta Pusat), dan Ade Setiawan (Sudin Damkar PB Jakarta Pusat).
Selama kurun waktu lima tahun terakhir, tercatat tiga petugas pemadam meninggal dunia saat menuaikan tugas. Ketiga personel itu yakni Sulistiyo Putranto (Bidang Operasi Dinas Damkar PB DKI), Nursito (Sudin Damkar PB Jakarta Pusat) dan Iwan Supriyanto (Sudin Damkar PB Jakarta Pusat).
Sementara itu, Juru Bicara Komunitas 80-an Rinto menambahkan, selain petugas yang mengalami kecelakaan saat bertugas, pihaknya juga memberikan penghargaan khusus kepada petugas Dinas Damkar PB DKI yang telah mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional.
"Mereka yang telah meraih medali dengan membawa nama Indonesia juga harus mendapat apresiasi untuk memacu prestasi lebih tinggi lagi," ujar Rinto. Kepala Dinas Damkar PB DKI Paimin Napitupulu mengatakan, sedikit sekali anak-anak Indonesia yang bercita-cita untuk menjadi petugas pemadam kebakaran.
Kondisi itu berbeda dengan negara Amerika Serikat, dimana banyak anak-anak yang bermimpi menjadi petugas pemadam. "Itu karena masih minimnya penghargaan yang diberikan masyarakat. Padahal pekerjaan petugas pemadam sangat mulia, dengan motto pantang pulang sebelum padam meski nyawa taruhannya," papar Paimin.