Sabtu 11 Aug 2012 20:05 WIB

Strategi Pelni Hadapi Persaingan Pasar

Rep: Ahmad Islamy Jamil / Red: Chairul Akhmad
 Ribuan pemudik berdesakan untuk naik ke KM Dobonsolo yang akan berangkat dari Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Maluku.
Foto: Antara/Jimmy Ayal
Ribuan pemudik berdesakan untuk naik ke KM Dobonsolo yang akan berangkat dari Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Maluku.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Harga tiket pesawat yang makin terjangkau membuat sebagian pengguna jasa transportasi antarpulau di Tanah Air beralih ke penerbangan, alih-alih menggunakan kapal laut.

Menyikapi persaingan ini, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) lebih mengonsentrasikan kegiatan pelayaran pada rute-rute di Indonesia Tengah dan Timur. "Karena peluang pasar kami memang lebih banyak di kawasan (Indonesia Timur) ini," ujar Direktur Operasi PT Pelni, Daniel Bangonan, Sabtu (11/8).

Beberapa rute tersebut di antaranya adalah Makassar-Papua, Makassar-NTT, Makassar-Kalimantan Ports, dan Makassar-Jawa Ports. Menurut Daniel, rute-rute ini cukup menjanjikan karena mobilitas penumpang pengguna jasa kapal laut masih tinggi pada kawasan tersebut.

Diakui Daniel, sejak 2003 lalu, ada penurunan jumlah pengguna jasa kapal laut secara nasional. Yaitu, dari rata-rata 8 juta penumpang, menjadi 4 juta penumpang pertahunnya.

Selain itu, PT Pelni juga melakukan terobosan dengan memodifikasi kapal penumpang menjadi kapal “three in one”. Sesuai namanya, kapal ini tidak hanya mengangkut penumpang, melainkan juga muatan (container) dan kendaraan roda empat atau pun roda dua.

KM Dobonsolo adalah salah satu contoh kapal yang mengalami perubahan fungsi tersebut. Modifikasi kapal ini rampung pada akhir 2009 lalu, dan mulai beroperasi kembali sejak pertengahan 2010. Sekali berlayar, Dobonsolo mampu mengangkut sekitar 2.300 penumpang, 98 unit kendaraan roda empat, dan 44 TEUs (ton ekuivalen) kontainer.

Menurut rencana, pada September ini, kapal penumpang KM Ciremai juga akan dimodifikasi menjadi kapal jenis three in one.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement