REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemudik harus mendapatkan pelayanan maksimal dalam menempuh perjalanan menuju kampung halaman. Mereka harus selamat sampai tujuan. Salah satu caranya adalah dengan tes urine yang diikuti oleh masinis, sopir bus, dan pilot.
"Kita tidak ingin ada hal yang mengganggu kenyamanan pemudik," kata Deputi Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional, Brigjen Sam Budiono, saat dihubungi ROL, Sabtu (11/8). Pengemudi transportasi umum itu menurutnya, harus bersih dari narkoba.
Bayangkan, jelasnya, jika seorang masinis dalam keadaan tidak sadar karena narkoba, maka dia akan mengabaikan rambu-rambu dan peringatan saat mengemudikan kereta api. “Yang seharusnya berhenti justru berjalan. Akhirnya bertabrakan. Ini berbahaya," imbuhnya.
Hal sama juga terjadi pada bus. Sopir bisa jadi mengabaikan rambu lalu lintas akibat mengonsumsi narkoba. Akhirnya keselamatan puluhan penumpang terabaikan. "Kita cegah ini semua. Mereka harus jalani tes urine," tegas Sam.
Deputi Pemberdayaan Masyarakat ini bekerjasama dengan lembaga pemerintah lainnya untuk memaksimalkan pelayanan transportasi umum. "Kepentingan masyarakat harus dimaksimalkan. Kita saling membantu," demikian Sam Budiono.