REPUBLIKA.CO.ID, JELAMBAR -- Seorang santri Pondok Pesantren Riyadul Mu'minin di Jalan Tubagus Angke RT 15/10 Nomor 21 Kelurahan Jelambar Baru, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat pingsan dipukuli sekelompok etnis tertentu. Konflik diduga berawal dari insiden salah paham kedua belah pihak
Namun insiden ini berkembang menjadi isu SARA pemilukada DKI Jakarta. Santri yang menjadi korban pemukulan kerap diberitakan sebagai relawan tim kampaye pasangan calon gubernur Fauzi Bowo-Nachrowi. Sementara sekawanan pelaku pemukulan berasal dari relawan pasangan Jokowi-Ahok.
Pemilik Pondok Pesantren, Kyai Suhaemi mengaku asrama yang dikelolanya tidak sama sekali terkait dengan tim sukses Foke-Nachrowi. Para santri yang 'mondok' pun bukan bagian dari relawan tim sukses. "Saya hanya orang yang mendukung salah satu pasangan calon gubernur DKI," kata dia menerangkan.
Sebenarnya, sambung Suhaemi, kasus ini sudah mendapatkan titik terang ketika ditangani Polsek Tanjung Duren. Akan tetapi karena pemberitaannya dikaitkan dengan isu SARA dan Pemilukada, akhirnya kasus ini digulirkan ke Polres Jakarta Pusat. "Kemarin sudah saling memaafkan di polsek (Tanjung Duren)," ujarnya.