REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Presiden Boediono memberikan apresiasi kepada Kepolisian Republik Indonesia yang terus memperbaiki sistem pelayanan publik di saat lembaga itu mendapat sorotan tajam terkait kasus hukum.
"Dalam suasana yang seperti ini perlu memberikan apresiasi yang tulus kepada Polri yang sudah berupaya memperbaiki layanan. Memang di dalam perlu perbaikan dan saya mendukung untuk melayani masyarakat," kata Wapres Boediono saat memberikan sambutan pada Penghargaan kepada 10 unit sebagai Layanan Publik Paling Progresif di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (10/8).
Dalam penghargaan tersebut, Polri mendapat tiga penghargaan, yaitu untuk Unit Layanan Paling Progresif "National Traffic Management Center", Satuan penyelenggara Administrasi SIM dan Satuan Penyelenggara Adminsitrasi SIM untuk Unit Layanan Paling Favorit.
Dikatakan Wapres, dirinya sangat mendukung Polri dan instansi lain dalam memberikan perbaikan layanan kepada masyarakat sebagai upaya membangun demokrasi yang lebih baik dan transparan.
"Kalau ingin demokrasi berjalan berkelanjutan maka dasarnya pemerintahan yang baik dan ini mendukung landasan demokrasi melalui komunikasi yang baik antara publik dan pemerintah," kata Wapres.
Penghargaan yang diberikan kepada Polri merupakan bagian dari Kompetisi Layanan Publik yang digagas Unit Kerja Presiden Bidang pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). Kompetisi dalam kerangka "Open Government" ini disebut untuk mendorong dan mengapresiasi unit layanan publik yang memiliki keinginan kuat untuk melakukan perbaikan.
Kompetisi ini diikuti 62 unit layanan publik dari 34 kementerian/lembaga dan dalam perjalanan melalui seleksi dari tim juri yang kompeten dan independen selama April-Juli, secara bertahap terpilih peserta yang masuk tahap 20 besar dan akhirnya ditetapkan 10 layanan publik paling progresif.
Sementara penghargaan untuk kategori Unit Layanan Paling favorit diperoleh Satuan penyelenggara Administrasi SIM, Kepolisian RI.