REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Saat ini sebanyak 17 perguruan tinggi (PT) yang ada di provinsi Jawa Tengah telah terindikasi mahasiswa/mahasiswinya terekrut jaringan Negara Islam Indonesia (NII) KW9.
Jaringan NII KW9, menurut Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Didiek S Triwidodo, sudah semakin meluas baik di kalangan masyarakat maupun mahasiswa.
Dalam melakukan perekrutan di Jateng khususnya di lingkungan kampus mereka memiliki organisasi tersendiri, kata Kapolda saat memberikan kuliah umum di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) di Kampus Kentingan, Solo, Kamis (9/8)
Ia mengatakan untuk mahasiswa/mahasiswi yang direkrut oleh jaringan NII, paling banyak berada di Semarang, Solo dan Purwokerto. Ia pun meminta kepada mahasiswa baru di UNS lebih berhati-hati dan jangan sampai terpengaruh adanya gerakan dibawah tanah tersebut.
"Jaringan NII ini sudah berhasil kami bongkar dan para pelakunya juga sudah disidangkan di pengadilan, karena mereka itu akan melakukan makar. Meski para pelakunya sudah ada yang ditahan, ia memperingatkan bukannya tidak mungkin gerakan bawah tanah itu masih ada dan sewaktu-waktu bisa muncul.
"Untuk itu kami minta kepada para mahasiswa di UNS untuk lebih waspada dan bisa membentengi dirinya sendiri," katanya.