REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat mengakui peningkatan elektabilitas partai Gerindra tidak terlepas dari peran Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum maupun Capres. Peningkatan ini menurutnya sudah terjadi sejak awal tahun ini.
Untuk itu, dia menganggap hasil survei Center for Startegic and Internasional Studies (CSIS) justru lebih menegaskan hasil survei yang sebelumnya terjadi. "Hasil survei ini tidak ada yang baru hanya menegaskan survei-survei sebelumnya. Perolehan Gerindra di posisi 4 itu tidak terlepas dari peran Prabowo Subianto sebagai Ketum Partai dan calon presiden," ujarnya saat ditemui di Gedung Parlemen Jakarta, Kamis (9/8).
Selain itu, Martin meyakini akan terus meningkatnya elektabilitas partai. Hal itu dikarenakan beberapa alasan di antaranya, Gerindra memiliki kombinasi antara kerja mesin politik partai yang baik. Gerindra juga konsisten dalam mengusung perubahan terhadap kondisi rakyat dan konsisten memberantas korupsi.
"Kita menawarkan perubahan yang bagus bagi masyarakat, tapi yang utama adalah sosok Prabowo yang tegas," tambahnya.
Terlebih kata Martin beberapa hasil survey telah menegaskan posisi Prabowo di masyarakat. Sehingga, Gerindra akan terus bekerja keras dan menargetkan Prabowo untuk mendapat perhatian lebih dari masyarakat.
Namun, hal itu tentu saja menurutnya keputusan tetap diserahkan langsung pada pilihan rakyat. "Kalau target kita bisa mengusung Prabowo menjadi presiden. Kalau sudah menargetkan Prabowo itu sudah otomatis dan tidak boleh di bawah sepuluh persen. Tapi kita tidak boleh terlalu sombong karena rakyat tidak suka," ungkap Anggota Komisi III ini.
Sementara itu, berdasarkan hasil CSIS Prabowo mendapat dukungan dengan elektabilitas paling tinggi untuk menjadi capres 2014 sebesar 14,5 persen diikuti Megawati sebesar 14,4 persen, JK 11,1 persen, Ical 8,9 persen dan Wiranto sebesar 4,1 persen. Tingginya dukungan Prabowo membuat elektabilitas Gerindra menjadi naik pada posisi keempat dengan perolehan sebesar 5,2 persen.