REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menegaskan hilangnya satelit Telkom-3 milik PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) tak akan berpengaruh pada sistem telekomunikasi domestik. Pasalnya, satelit buatan Rusia itu diperuntukan untuk televisi kabel bukan layanan telepon, yang menjadi bisnis inti Telkom.
"Mereka (Telkom) sudah laporkan," katanya saat ditemui wartawan sebelum menjadi moderator Temu Akbar Engineering BUMN 2012, Rabu (8/8). "Mereka bilang tidak ada oengaruhnya pada layanan,".
Lagi pula, kata dia, proyek tersebut sudah diasuransikan. Dahlan mengaku sebelum satelit diluncurkan, Telkom juga sudah memperhitungkan sejumlah risiko mulai dari kehilangan hingga ledakan yang mungkin terjadi.
Meski demikian, ia mengatakan ini bisa menjadi pukulan berat bagi teknologi yang diproduksi Rusia. "Karena ini masalah kepercayaan terhadap teknologi," tegasnya.
Sebelumnya, satelit Telkom-3 diluncurkan dari Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan, Senin (6/8). Namun hingga beberapa jam setelah diluncurkan Telkom-3 gagal mencapai orbit. Telkom-3 mengalami gangguan saat melepas tanki bahan bakar untuk menghindari goncangan ketika tangki pembakar tambahan dilepas. Satelit ini dibuat Telkom dengan menggandeng perusahaan Rusia, Retshesnev dan memakan dana 200 juta dolar AS.