Selasa 07 Aug 2012 19:16 WIB

Korban Kebakaran Mengungsi ke Kuburan

Sejumlah warga mengungsi di tenda-tenda yang dilbangun di kompleks pemakaman umum Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (7/8). Kebakaran yang terjadi pada Senin (6/8) petang di sejumlah RT di RW II tersebut menyebabkan sekit
Foto: Aditya pradana putra/republika
Sejumlah warga mengungsi di tenda-tenda yang dilbangun di kompleks pemakaman umum Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (7/8). Kebakaran yang terjadi pada Senin (6/8) petang di sejumlah RT di RW II tersebut menyebabkan sekit

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ratusan korban kebakaran di Jalan Karet Pasar Baru Barat I RT 001-004 RW O7, Tanah Abang, terpaksa mengungsi ke areal Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak akibat rumah telah ludes dilalap api pada Senin (6/8) malam.

\Berdasarkan pantauan Selasa, ratusan warga memadati areal pemakaman TPU Karet Bivak sambil menunggu tempat pengungsian yang disiapkan oleh petugas kelurahan setempat.

Lurah Karet Tengsin Maskur mengatakan, sebagian besar korban kebakaran masih mengungsi di kuburan TPU Karet Bivak disebabkan petugas Dinas Sosial, TNI dan Palang Merah Indonesia (PMI) masih mendirikan empat posko pengungsian.

"Kami memastikan warga yang mengungsi di areal pemakaman akan direlokasi ke empat posko pengungsian," kata Maskur usai menerima bantuan dari Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah di Rusun Karet Baru, Jakarta Pusat.

Tenda pengungsian beserta posko pelayanan kesehatan akan berdiri selama 10 hari ke depan sesuai prosedur tetap (protap) tanggap bencana yang telah ditetapkan selama ini.

"Besok, Rabu (8/8), pemda bersama warga dan TNI akan menggelar kerja bakti membersihkan puing-puing bangunan di lokasi kebakaran. Sehingga nantinya, warga bisa kembali membangun rumah masing-masing," tuturnya.

Ketua RT 003/RW 07, Sukijo mengaku, sebagian besar korban kebakaran Karet Tengsin berstatus ekonomi menengah ke bawah, mulai dari pedagang, tukang ojek, buruh kasar dan pegawai. "Status kepemilikan lahan hampir 75 persen merupakan milik sendiri dan 25 persen menyewa atau mengontrak," ungkapnya.

Sukijo mengungkapkan, musibah kebakaran di pemukiman warga bukanlah pertama kali terjadi, melainkan sudah ketiga kalinya.

"Kebakaran tahun ini sama hebatnya pada musibah yang terjadi pada tahun 1996. Keempat RT di RW 07 terbakar habis. Sedangkan di tahun 2001, hanya sebagian saja yang terbakar meski keempat RT mengalami kebakaran juga," ungkapnya

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement