REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei menunjukkan lebih dari 80 persen pendukung Demokrat mengalihkan dukungannya. Hal ini disebabkan isu korupsi yang melibatkan kader Demokrat begitu berpengaruh.
Survei yang dilakukan Lembaga Survei Trust Indonesia (LSTI) itu menyatakan tidak kurang dari 83,9 persen pendukung Demokrat kecewa terhadap kasus korupsi yang melibatkan kader partai tersebut. Disusul kemudian PDIP yang sekitar 42,6 persen kadernya mengalihkan dukungan. Pendukung PKS sebanyak 6,9 persen, PAN sebanyak 25 persen, PPP sebanyak 28,6 persen, dan Hanura sebanyak 7,3 persen, juga mengalihkan dukungan karena sebab yang sama.
"Partai Demokrat paling banyak ditinggalkan," jelas Direktur LSTI, Zudan Rosyidi, di Jakarta, Selasa (7/8). Dia mengatakan turunnya suara partai Demokrat ini kemungkinan diakibatkan oleh tingkat persepsi masyarakat yang tinggi terhadap fenomena korupsi, biaya pendidikan, sarana jalan, dan kesehatan yang juga tinggi.
Survei tersebut menjelaskan peralihan dukungan politik. Dengan pertanyaan jika pemilu diselenggarakan hari ini (Juni) maka partai apa yang akan dipilih. Hasilnya partai Golkar menempati rangking pertama dengan perolehan suara 13,5 persen. Suara partai Golkar ini unggul terpaut 1,9 persen dibandingkan dengan perolehan Partai Demokrat yang mendapat dukungan 11,6 persen dari responden. Sementara itu, PDIP memperoleh 9,7 persen, atau 3,8 persen lebih kecil dari partai Golkar.
Survei ini dilakukan dengan melihat kondisi perpolitikan di Indonesia yang bergerak sangat dinamis. Dinamika itu terletak pada peta perpolitikan yang berubah dari masa ke masa dan perkembangan isu-isu publik yang mengemuka. Survei ini dilakukan pada 8-22 Juli 2012, di 33 provinsi di seluruh Indonesia yang terwakili dalam 200 sampel desa.
Sampel ini dipilih secara acak dengan menggunakan Metode Multistage Random Sampling. Sebanyak 50 enumerator terlibat dalam survey ini. Mereka merupakan bagian dari jaringan lembaga Trust Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia. Tingkat pendidikan terendah mereka adalah mahasiswa. Responden yang dilibatkan berasal dari pendukung lintas partai.