Ahad 05 Aug 2012 14:27 WIB

Empat Halte Transjakarta jadi Sasaran Penembak Misterius

Rep: Ira Sasmita/ Red: Dewi Mardiani
Petugas kebersihan membersihkan halte Transjakarta di kawasan Kampung Sumur, Jakarta Timur, Kamis (19/4). (Republika/Adhi Wicaksono)
Petugas kebersihan membersihkan halte Transjakarta di kawasan Kampung Sumur, Jakarta Timur, Kamis (19/4). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Sabtu (4/8) malam, sebanyak empat halte bus Transjakata menjadi sasaran penembak misterius. Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta, Muhammad Akbar, mengatakan insiden penembakan terjadi di empat halte dengan rentang waktu cukup berdekatan.

Halte yang menjadi sasaran penembak adalah halte Tebet BKPM, halte Cawang Ciliwung, halte stasiun Cawang, dan halte Cawang Otista. Keempat halte tersebut berada di bilangan Jalan MT Haryono, Jakarta Timur.

"Kejadiannya sekitar pukul 23.05 WIB hingga pukul 01.00 dinihari. Tidak ada korban jiwa, tapi di lokasi ada petugas keamananTransjakarta saat itu. Setiap halte setidaknya satu sampai tiga lembar kaca pecah. Kalau total kerugian kami belum hitung, tapi mungkin sekitar Rp 20 juta," ujar Akbar saat dihubungi, Ahad, (5/8).

Berdasarkan informasi yang dihimpun BLU dari saksi mata di lokasi kejadian, menurut Akbar, pelaku menggunakan senapan angin. Sebab, saat peristiwa terjadi, tidak terdengar suara letusan tembakan.

Diduga kuaat, pelaku menggunakan sedan merek Soluna silver, dan melarikan diri ke arah Kampung Melayu. Dikatakannya, BLU belum mengetahui  motif di balik insiden penembakan itu. "Sebenarnya ini bukan insiden penembakan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya juga sudah pernah. Polisi masih terus selidiki, apa motif pelakunya," ungkapnya.

Kasatreskrim Polres Jakarta Timur, AKBP Dian Perri membenarkan insiden penembakan tersebut. Dia menduga, jenis senjata yang digunakan pelaku adalah senapan angin. Sebab, menurut saksi, ketika kaca tersebut pecah, tidak terdengar adanya suara keras letupan seperti senjata api.

Akibat tembakan itu, satu kaca jendela bawah dari halte Cawang Ciliwung pecah, dari satu tembakan pelaku. Sedangkan di halte Cawang Otista kaca dua jendela dan satu kaca pintu otomatis halte pecah, yang berasal dari tiga tembakan pelaku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement