Sabtu 04 Aug 2012 22:45 WIB

Banyak Garam Curah tidak Beryodium di Ambon

Petani Garam di Pamekasan (ilustrasi)
Foto: Saiful Bahri/Antara
Petani Garam di Pamekasan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Garam curah yang dijual di Ambon berkadar yodium kurang dari 30 ppn, bahkan ada yang tidak beryodium sama sekali, kata Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) setempat, Sandra Lintin di Ambon, Jumat.

Sandra mengatakan, dari 42 sampel garam halus yang diuji di laboratorium BPOM Ambon, 27 di antaranya tidak memenuhi syarat (TMS) karena kadar yodium tidak sesuai standar yang dianjurkan yakni 30 ppn. "27 sampel TMS itu semuanya garam curah. Sementara sampel garam kemasan semuanya memenuhi syarat," katanya.

Ia mengimbau masyarakat Kota Ambon agar membeli garam halus dalam kemasan karena mengandung yodium yang takarannya sesuai yang dianjurkan. Menurut dia, yodium berguna untuk mencegah penyakit gondok, penurunan tingkat kecerdasan pada anak-anak dan kekerdilan.

"Kalau kekurangan yodium pada anak-anak bisa mengakibatkan penurunan tingkat kecerdasan dan kekerdilan," katanya.

Garam beryodium merupakan garam yang sudah diperkaya dengan KIO3 atau kalium iodat sebanyak 30 ppn yang bila dikonsumsi setiap hari dapat membantu mencegah timbulnya gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI).

GAKI selain dapat menghambat peningkatan tingkat kecerdasan pada anak-anak dan penyakit gondok, juga menyebabkan kretin yang dampaknya antara lain retardasi mental, gangguan pendengaran dan neuromotor, juga hipotiriodi. Pengawasan

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement