Jumat 03 Aug 2012 14:54 WIB

Pemprov DIY Gelar Operasi Pasar

Rep: neni ridarineni/ Red: Taufik Rachman
Daging sapi (ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Daging sapi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA - Operasi pasar untuk empat komoditas kebutuhan pokok (gula pasir, telur ayam, daging sapi dan ikan laut) yang dilakukan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY di  Halaman Bangsal Wiyotoprojo, Kompek Kepatihan Yogyakarta, Jum'at (3/8) sudah habis terjual sebelum pukul  12.00.

Padahal rencananya operasi pasar tersebut digelar dari pukul 08.00-14.00. Bahkan sebanyak satu ton gula pasir dalam waktu sekitar dua jam sudah habis. Sementara itu telur ayam sebanyak 500 kilogram habis terjual sekitar pukul 11.00, ikan laut sekitar tiga kwintal habis sekitar pukul 11.30 dan daging sebanyak 329 kilogram habis sekitar pukul 12.00, kata Kepala Bagian Analisa Kebijakan Produktivitas Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Setda Provinsi DIY Sugeng Purwanto di lokasi operasi pasar, Jum'at (3/8).

Menurut Sugeng, cepat habisnya penjualan empat komoditas kebutuhan pokok karena didukung oleh para PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang berada di lingkungan pemprov DIY. Namun demikian masyarakat yang tinggal di sekitar kepatihan juga banyak yang datang yakni sekitar 50 persen dari pembeli.

Dikatakan Sugeng harga empat komoditas yang dijual dalam operasi pasar tentu saja jauh lebih rendah daripada di pasaran seperti daging hanya dijual Rp 60 ribu per kilogram, sedangkan di pasaran mencapai Rp 75 ribu- Rp 78 ribu per kilogram; telur ayam dijual Rp 11.000 per kilogram sedangkan di pasaran sekitar Rp 12.300-Rp 14.000 per kilogram; gula pasir dijual Rp 11.000 per kilogram, sedangkan di pasaran sekitar Rp 13.000 per kilogram.

Sementara itu Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda Provinsi DIY selaku anggota TPID DIY Retno Setijowati  mengatakan operasi pasar tersebut dilakukan untuk mengendalikan harga komoditas kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan signifikan.

Keempat kebutuhan tersebut dirasa perlu untuk dikendalikan harganya karena dipasaran telah mengalami kenaikan sampai 10 persen..''Harga diluar terutama daging dan telur naiknya sampai 10 persen. Kalau di pasaran ada kenaikan lebih dari 10 persen, maka kita harus lakukan operasi pasar,'' kata dia

Bank Indonesia memberikan subsidi Rp 10.000 per kilogram untuk daging sapi. Sementara harga gula lebih rendah dipasaran karena kita jual sesuai harga pabrik dari Madukismo. Telur disubsidi Rp 3.000 per kilogram dan ikan disubsidi sesuai jenis ikan, jelas dia.

Sugeng menambahkan, dalam operasi pasar kali ini, Bank Indonesia memberikan subsidi untuk daging sapi dan telur sekitar Rp 10 juta. Dalam operasi pasar ini masyarakat cukup antusias sehingga barang-barang yang djual cepat habis.

Operasi pasar tersebut rencananya juga akan digelar kembali pada Jumat (10/7) mendatang di kecamatan Wirobrajan. Jumlah empat komoditas yang akan digelar separohnya dari operasi pasar yang digelar diKepatihan. Jika saat operasi pasar dilakukan, ada kebutuhan lain misalnya beras yang mengalami kenaikan, maka pihaknya akan mengundang Bulog. ''Bentuknya bukan pasar murah tapi lebih ke operasi pasar agar harga lebih terjangkau oleh masyarakat,'' ungkap dia.nneni

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement