REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA TIMUR -- Menjelang Lebaran 1 Syawal 1433 Hijriah, para masinis menjalani deteksi dini potensi penggunaan narkoba melalui sampel rambut. "Hal ini dalam rangka kesiapan menghadapi arus mudik," ujar Mateta Rizalulhaq, Kepala Humas Daop I Jakarta, Selasa (31/7).
Menurut Mateta, pemeriksaan yang bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) ini dilakukan terhadap 100 masinis dan asisten masinis di Daerah Operasi (Daop) I PT Kereta Api (KAI). Sementara, pemotongan rambut dilakukan oleh Deputi Bidang Komersil dan Pelayanan, Heru Herawan.
Untuk kepentingan pengecekan, kata dia, cukup diambil sampel 5 helai dari masing-masing peserta tes pemeriksaan. Tapi, hasilnya tidak bisa langsung keluar, namun membutuhkan 3-4 hari kemudian. Dia mengatakan hasil pemeriksaan tidak akan dipublikasikan oleh BNN. Namun, nantinya tetap akan disampaikan kepada PT KAI.
Selain di Stasiun Jatinegara, pemeriksaan serupa juga dilakukan di Stasiun Tanah Abang. Di Stasiun Jatinegara telah diperiksa 26 masinis. Deteksi dini penggunaan narkoba yang bekerja sama dengan BNN ini baru pertama dilakukan, di luar pemeriksaan rutin.
Mateta mengatakan pemeriksaan ini juga dilakukan untuk meyakinkan masyarakat bahwa seluruh awak kereta api bebas narkoba. Awak yang kedapatan memakai obat terlarang tidak akan didinaskan dan diberi sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.