REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Meskipun hingga saat ini tim dari Dinas Perindustrian, Perdagangan , Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) belum menemukan adanya pedagang yang menjual daging gelonggongan, masyarakat diminta mewaspadai peredaran daging jenis tersebut.
Pasalnya menjelang Idul Fitri, permintaan daging diprediksi meningkat sehingga dikhawatirkan peredaran daging tersebut juga meningkat. "Ada baiknya masyarakat lebih teliti dan bisa membedakan ciri-ciri daging yang sehat dan tidak seperti daging glonggongan tersebut," kata Endang Viniarti, Kasie pengawasan mutu dan kesehatan hewan bidang Pertanian Disperindagkoptan Kota Yogyakarta, Selasa (31/7).
Menurutnya, ciri-ciri daging yang buruk termasuk daging gelonggongan adalah warnanya gelap dan pucat, baunya agak busuk, dan agak lembek. "Kalau daging yang sehat itu warnanya merah cerah, baunya khas dan kenyal," tambahnya.
Endang sendiri mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya belum menemukan adanya pedagang yang menjual daging gelonggongan. Pihaknya menerjunkan beberapa tim untuk melakukan pemantauan siang dan malam di beberapa titik penjualan daging dan rumah pemotongan hewan (RPH) di Yogyakarta.