Senin 30 Jul 2012 17:35 WIB

62 Imigran Gelap di Surabaya Melarikan Diri

Imigran gelap diamankan petugas.
Foto: Antara
Imigran gelap diamankan petugas.

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Sebanyak 62 imigran gelap asal Iran dan Irak yang terdampar di Pulau Goa, Kabupaten Sumenep, melarikan diri seusai pendataan di Markas Ditpolair Polda Jatim dan akan dibawa ke tempat pelayanan imigrasi (TPI).

"Benar, mereka melarikan diri. Dari 66 imigran gelap, empat diantaranya tidak ikut kabur," ujar Kepala Humas dan Laporan Kanwil Kemenkum HAM Jatim, Cahyo Sejati, ketika dikonfirmasi wartawan, Senin.

Ia menjelaskan, saat itu para imigran menolak diinapkan di TPI di kawasan Jalan Kalimas Surabaya, dan meminta ditempatkan di hotel.

Mereka kabur, memanfaatkan panasnya situasi dan petugas yang tidak sebanding dengan jumlah imigran gelap. "Saat berusaha dicarikan hotel atau tempat penginapan, ternyata mereka melarikan diri. Sedangkan petugas dari imigrasi dan Ditpolair yang melakukan pengawalan tidak bisa berbuat banyak karena jumlahnya yang tidak seimbang," tukasnya.

Empat imigran yang tidak ikut kabur yakni pasangan suami istri dan dua adiknya. Saat ini mereka sudah diinapkan di hotel yang tidak jauh dari kawasan pelabuhan sambil menunggu proses pendataan, untuk selanjutnya diantarkan ke Rumah Detensi Imigrasi di Bangil.

Hal senada disampaikan Kepala Imigrasi Klas I Tanjung Perak Dwi Widodo.

Kepada wartawan ia mengatakan bahwa sebelumnya para imigran itu sudah sepakat dengan Organisasi Perlindungan Imigran atau International Organization of Migration.

Dalam kesepakatan dicapai bahwa para imigran ditempatkan di TPI dan bagi mereka yang sudah berkeluarga diinapkan di hotel sembari dilakukan pendataan, sebelum diserahkan ke Rudenim.

"Memang kami mengalami kendala karena TPI yang ada sekarang dinilai tidak layak. Apalagi kamar atau ruangan yang terbatas untuk menampung banyak dan seringnya imigran gelap terdampar," papar dia.

Pihaknya mengaku berusaha menangkap para imigran kabur dengan melakukan kerja sama dengan Kepolisian Daerah Jawa Timur.

"Kami sudah mengirim surat agar polisi mengamankan para imigran yang kabur. Semoga segera terdeteksi keberadaan mereka dan diamankan ke Rudenim," tutur Dwi Widodo.

Seperti diberitakan, sebanyak 66 imigran gelap asal Irak dan Iran terdampar di Pulau Goa, Kabupaten Sumenep. Semuanya kemudian dievakuasi ke Ditpolair Polda Jatim untuk dilakukan pendataan. Para imigran tujuannya ke Australia untuk mencari suaka.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement