Senin 30 Jul 2012 15:11 WIB

KAMMI Surabaya Kutuk Penindasan Rohingya

Rep: Amri Amrullah/ Red: Hafidz Muftisany
 Sejumlah massa melakukan aksi damai menyerukan penghentian penindasan etnis minoritas Rohingya di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (26/7). (Tahta Aidilla/Republika)
Sejumlah massa melakukan aksi damai menyerukan penghentian penindasan etnis minoritas Rohingya di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (26/7). (Tahta Aidilla/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA - Ratusan Mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Surabaya berdemonstrasi di depan Gedung Grahadi kota Surabaya, Senin (30/7). 

Para Mahasiswa itu berdemo mengutuk keras tragedi kemanusiaan yang terjadi terhadap ribuan warga Muslim Myanmar dari etnis Rohingya dan meminta Indonesia bertindak tegas terhadap Myanmar.

Koordinator Aksi, Yulianto Agung Prabowo dalam orasinya mengatakan, kekerasan yang dialami lebih dari 6000 Muslim Myanmar, etnis Rohingya ini adalah pembantaian dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat. 

"Etnis Rohingya, menurut data PBB adalah etnis minoritas yang paling menderita di dunia, karena ditolak kewarganegaraannya di wilayah mereka sendiri," ujar Agung dalam orasinya.

Mereka, lanjut dia, telah dirampas hak hidupnya selama lebih dari 30 tahun. Bahkan, terang Agung, mereka dibantai secara massal oleh pemerintah Myanmar, sedangkan dunia termasuk negara Islam hanya diam dan tidak bisa berbuat apa-apa. "Padahal etnis Rohingya telah tinggal di negara bagian Arakan (Rakhine) jauh sebelum Myanmar merdeka dari Inggris pada 1945," ungkapnya.

Karenanya, Agung mengungkapkan, KAMMI Daerah Surabaya melalui Forum Aliansi Peduli Rohingya meminta pemerintah Republik Indonesia untuk berperan aktif dan bertindak tegas sebagai negara penting di ASEAN. Dan menghimbau kepada seluruh umat Islam di Indonesia untuk membantu etnis Rohingya dalam menghadapi penganiayaan dan pembantaian dari Junta militer Myanmar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement