REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada bulan Ramadhan ini jumlah kebakaran yang terjadi di Jakarta cenderung meningkat. Penyebab utamanya adalah hubungan arus pendek listrik. Kepala BPBD DKI Jakarta, Arfan Arkilie, mengatakan, arus pendek terjadi karena masyarakat tidak menerapkan penggunaan instalasi listrik dengan baik.
"Kami bersama dengan Dinas Pemadam Kebakaran sudah berulang kali memeberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk memasang listrik sesuai dengan standar yang ditentukan, namun masih saja ada masyarakat yang belum sadar dan masih mengulangi kesalahan tersebut," ujarnya, Ahad (29/7).
Arfan menambahkan, colokan kabel yang bertumpuk juga menjadi salah satu penyebab adanya hubungan arus pendek listrik. Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa daerah Tambora merupakan daerah tertinggi dalam kasus kebakaran yang disebabkan oleh hubungan arus pendek.
"Untuk wilayah Tambora, kami sudah sering sekali melakukan sosialisasi pemasangan listrik yang sesuai standar, tapi kesadaran itulah yang sepertinya belum muncul dalam masyarakat, mereka harus bisa melihat bahwa musibah kebakaran ini bisa merugikan banyak pihak," ujar Arfan.
Menurut Arfan, pemasangan instalasi listrik yang baik, misalnya dengan memasang kabel-kabel yang sudah disesuaikan dengan standar dari PLN. "Dari Januari sampai April sudah tercatat sebanyak seratus kali kejadian kebakaran di DKI Jakarta," ujar Arfan.
Selain arus pendek listrik, penyebab kebakaran yang kedua adalah kompor gas yang meledak. Arfan mengatakan, untuk kasus kompor gas yang meledak, kebanyakan masyarakat lalai dalam mematikan kompor atau mengecek selang penyambung.