REPUBLIKA.CO.ID,GORONTALO--Pemerintah Provinsi Gorontalo mengeskpor sebanyak 4.000 ton jagung ke negara Vietnam untuk pertama kalinya.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan Vietnam merupakan pasar baru jagung Gorontalo pada tahun 2012, dengan permintaan yang cukup besar.
"Ekspor awal sebanyak empat ribu ton dan negara ini masih akan memasok lebih banyak lagi dari Gorontalo," ungkapnya di Gorontalo, Sabtu.
Sementara itu, realisasi pemasaran jagung hingga Juli 2012 telah mencapai 122.153 ton untuk perdagangan antar pulau maupun keperluan ekspor.
Untuk antar-pulau sebanyak 91.853 ton jagung, sementara untuk ekspor 30.300 ton dengan negara tujuan Filipina dan Vietnam.
Nilai transaksi seluruh pemasaran jagung dari Gorontalo tersebut sebesar Rp 3,8 miliar. Meski demikian, realisasi pemasaran tersebut menurut gubernur belum memuaskan dan harus ditingkatkan pada periode selanjutnya.
Sebelumnya gubernur mengimbau petani untuk tetap menanam jagung dan bahkan harus meningkatkan produksi jagung, karena besarnya permintaan dalam dan luar negeri.
"Jagung tentu saja masih menjadi komoditas unggulan Gorontalo dan pemprov berupaya mendorong peningkatan produksi melalui berbagai cara seperti penyediaan benih unggul," jelasnya.