REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM---Pasien yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Nusa Tenggara Barat (NTB) cenderung berkurang selama Ramadhan, meskipun pelayanan medis berlangsung seperti biasa yakni beroperasi penuh selama 24 jam.
"Ada kecenderungan penurunan jumlah pasien selama Ramadhan. Tahun-tahun sebelumnya juga demikian," kata Direktur RSUP NTB H Mawardi Hamry ketika dihubungi di Mataram, Minggu.
Mawardi mengaku belum bisa menyebut prosentase penurunan jumlah pasien selama Ramadhan, namun ia memastikan jumlah pasien tidak sebanyak bulan sebelumnya.
Jenis penyakit pasien pun relatif sama, seperti gangguan pencernaan dan pernapasan, serta penyakit akibat gangguan hormonal. "Mudah-mudahan berkurangnya jumlah pasien itu karena berkah di bulan Ramadhan, dan masyarakat makin mawas diri sehingga tidak dilanda sakit," ujarnya.
Kendati demikian, tambah Mawardi, manajemen RSUP NTB tetap beroperasi secara penuh hingga libur lebaran Idul Fitri 1433 Hijriyah.
Saat libur lebaran atau cuti bersama selama enam hari nanti, RSUP NTB tetap beroperasi penuh atau beraktivitas 24 jam, sesuai prinsip dasar pelayanan rumah sakit yakni harus tetap ada pelayanan medis.
Karena itu, pola pelayanan medis diatur sedemikian rupa sehingga tetap terlayani meski hari libur. Ahli medis dan paramedis di ruang operasi juga tetap bekerja maksimal saat libur/cuti bersama itu, agar jadwal operasi baik bersifat mendesak maupun terjadwal.
"Kami sudah meminta kesediaan personel yang bukan beragama Islam agar tetap masuk guna memberi pelayanan medis saat libur/cuti bersama itu. Nanti, ada kompensasinya saat mereka merayakan hari raya keagamaan sesuai keyakinannya," ujarnya.