Jumat 27 Jul 2012 23:03 WIB

Asyik, Malam Ini Tahu Tempe Kembali Diproduksi

Tahu tempe yang menggunakan kedele impor dari Amerika Serikat
Foto: Blogspot
Tahu tempe yang menggunakan kedele impor dari Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Setelah melakukan mogok produksi, mulai malam ini para perajin mulai kembali memproduksi tahu tempe. Dengan begitu, dipastikan keesokan harinya atau Sabtu (28/9), panganan yang terbuat dari kacang kedelai itu sudah dapat ditemukan kembali di pasaran.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta, Ratnaningsih mengatakan, Koperasi Produksi Tahu Tempe Indonesia (Kopti) dan Kementerian Koeprasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) telah menemui sejumlah kesepakatan usai bertemu Kamis kemarin. "Nanti malam sudah diproduksi kembali. Jadi besok, tahu tempe sudah ada di pasaran," ujar Ratnaningsih, Jumat (27/7).

Diungkapkan Ratnaningsih, sejumlah kesepakatan yang dicapai antara lain yakni, penurunan bea masuk impor kedelai dari lima persen menjadi nol persen, terhitung mulai 1 Agustus-Desember 2012. Kemudian, pengusaha akan difasilitasi membeli kedelai langsung ke importir, serta memberikan kemudahan memperoleh barang dengan harga yang tidak berubah-ubah.

"Para perajin juga difasilitasi dengan perbankan. Mereka sudah sepakat semua, saat ini sedang diatur butir-butir kesepakatannya dan melakukan pertemuan dengan importir untuk kontrak harga. Intinya mereka meminta kepastian harga," katanya.

Dikatakannya, para perajin juga tidak perlu khawatir karena hingga saat ini stok kedelai masih cukup banyak. Pihaknya meminta kepada perajin dan pengusaha tahu dan tempe agar tidak lagi melanjutkan aksi mogoknya. Sebab, aksi mogok yang dilakukan berdampak langsung kepada konsumen. "Yang terkena dampak langsung adalah konsumen. Karena selama tiga hari ini tahu dan tempe hilang di pasaran," katanya.

Pihaknya, kata Ratnaningsih, akan terus memonitor perkembangan dari peristiwa ini. Namun tidak ada antisipasi khusus untuk mencegah kejadian ini kembali terulang. 

Seperti diberitakan sebelumnya, sejak 25-27 Juli, para perajin tahu dan tempe mogok produksi. Hal tersebut dikarenakan mahalnya harga bahan baku panganan tersebut. Sejak Januari 2012, menurut pedagang harga kedelai terus mengalami kenaikan.

sumber : beritajakarta.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement