Jumat 27 Jul 2012 15:34 WIB

Zalim ke Rohingya, ASEAN Diminta Keluarkan Myanmar

Rep: MG05/ Red: Dewi Mardiani
 Foto refleksi saat massa melakukan aksi damai menyerukan penghentian penindasan etnis minoritas Rohingya di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (26/7). (Tahta Aidilla/Republika)
Foto refleksi saat massa melakukan aksi damai menyerukan penghentian penindasan etnis minoritas Rohingya di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (26/7). (Tahta Aidilla/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aliansi dari barbagai lembaga yang peduli terhadap kemanusiaan menggelar aksi demo "Save Rohingya, Save Humanity" di depan Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta, Jumat (27/7). Aksi ini bertujuan untuk memrotes perlakuan pemerintahan Myanmar yang tidak manusiawi terhadap etnis Rohingya, Arakan, Myanmar.

Pendemo menyampaikan orasi-orasi menuntut kepedulian ASEAN terhadap warga etnis Rohingya di Myanmar. "Di mana kepedulian kalian,  kemanusiaan, hati nurani, dan rasa keadilan melihat warga Arakan yang dirampas haknya atas tanah mereka sendiri, ditolak kewarganegaraannya. Padahal sebelum negara Burma (Myanmar-red) ada, etnis Rohingya telah ada berpuluh puluh tahun sebelumnya," teriak salah seorang pengunjuk rasa dalam orasinya.

Mereka juga menuntut para pejabat ASEAN agar mengeluarkan Myanmar dari keanggotaannya. Myanmar telah melanggar perjanjian ASEAN, tidak menjunjung tinggi Hak Asasi Manusi (HAM), mendiskriminasi, melakukan perkosaan, pembantaian masal, dilarang beribadah, dan berbagai aksi kekerasan lainnya yang dilakukan oleh Junta Myanmar. "Kick off Myanmar from ASEAN," kata pemimpin dari aksi tersebut.

Pendemo juga mengancam akan memboikot Myanmar dalam ajang SEA Games. "Kami akan menghubungi Kementerian Pemuda dan Olahraga agar tidak mengirimkan para atlet perwakilan Indonesia untuk SEA Games yang diadakan di Myanmar," ujarnya. Dalam aksinya mereka juga membawa spanduk spanduk bertuliskan penolakannya terhadap kezaliman pemerintah Myanmar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement