Kamis 26 Jul 2012 13:50 WIB

Tempe Langka, Rakyat Kecil Nelangsa

Rep: MG04/ Red: Karta Raharja Ucu
Tukang penjual makanan gorengan, ilustrasi
Foto: Republika
Tukang penjual makanan gorengan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Naiknya harga kacang kedelai, tak hanya berimbas kepada perajin tahu dan tempe saja, tapi menjalar hingga ke rakyat menengah ke bawah yang mengandalkan dua panganan tersebut sebagai lauk-pauk sehari-hari. Tak hanya itu, para pedagang gorengan pun ikut dibuat pusing dengan langkanya tempe dan tahu di pasaran, menyusul mogoknya para perajin tahun dan tempe.

ROL mencoba menelusuri imbas kenaikan tempe dan tahu kepada para pegadang kecil. Mahdi, pria yang berprofesi sebagai buruh bangunan itu mengaku bingung dengan langkanya tempe dan tahu. Sebab, sehari-hari ia mengaku tak mampu membeli ikan dan ayam sebagai lauk. Alasannya sederhana, keduanya terlalu mahal untuk penghasilannya sebesar Rp 35 ribu per hari.

"Biasa beli tempe atau tahu daripada ikan atau ayam. Mahal," kata Mahdi saat berbincang dengan ROL di Jakarta, Rabu (25/7) kemarin.

Ia mengaku bingung mencari alternatif lauk-pauk setelah tempe dan tahu langka dan harganya melonjak. "Saya berharap pemerintah dapat mengatasi kelangkaan tempe. Sehingga untuk rakyat kecil sepertinya tidak menjadi beban," imbuh Mahdi.

Lain Mahdi, lain Karsa, seorang pedagang gorengan di Pondok Labu, Karsa, Jakarta Selatan. Dampak langkanya tempe dan tahu juga menghantam para pedagang gorengan seperti Karsa.

Karsa menjelaskan, gorengan menjadi salah satu panganan favorit masyarakat untuk berbuka. Dan tempe goreng menjadi salah satu gorengan yang banyak dibeli pelanggannya. "Banyak yang cari tempe, tapi karena enggak ada, cari yang lain," kata Karsa.

Pria yang sudah berjualan gorengan 15 tahun ini mengeluhkan langkanya tempe dan tahu membuat omsetnya menurun. Ia mengaku, biasanya ia bisa mengantongi Rp 300 ribu per hari. Tapi sekarang hanya sekitar Rp 200 ribu per hari. "Saya berharap harga kedelai tidak terus merangkak naik, karena bila terus merangkak naik. Harga tempe goreng pun dinaikan," ujar Karsa menandaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement