Rabu 25 Jul 2012 19:59 WIB

Disperindag: Tidak Semua Pedangan Tempe Mogok

Perajin tempe menghentikan produksinya
Foto: wihdan hidayat
Perajin tempe menghentikan produksinya

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Eddy S Warsa, mengatakan tidak semua pedagang tahu dan tempe melakukan mogok massal.

"Tidak semua mogok, memang ada beberapa pasar yang pedagang tahu dan tempenya tidak berjualan, tetapi di Pasar Bogor masih ada yang jualan," katanya di Bogor, Rabu.

Eddy menyebutkan, pihaknya mengimbau seluruh paguyuban perajin tempe dan tahu tidak mogok. Namun diakuinya imbauan tersebut tidak semua diikuti oleh paguyuban sehingga pada hari yang telah ditentukan pedagang tetap ada yang mogok.

Menurut Eddy, keputusan mogok dilakukan sesuai ketentuan internal dari paguyuban sebagai bentuk protes terkait kenaikan harga kedelai.

"Wajar saja mereka melakukan ini. Kami sendiri berada di posisi dilematis, karena akibat mogok ini yang menjadi korban pedagang dan masyarakat yang mengonsumsi tahu dan tempe," katanya.

Meski begitu, Eddy menambahkan, mogok jualan tempe dan tahu belum mengancam kebutuhan msyarakat di Kota Bogor. Mogok jualan tempe dan tahu hanya berdampak pada terganggunya pasokan kepada masyarakat.

"Yang kita pikirkan, pedagang gorengan dan masyarakat yang ingin mengonsumsi tempe dan tahu selama tiga hari ini. Tentu mereka kesulitan," katanya.

"Kita meminta bantuan PD Pasar Bogor untuk mencegah adanya 'sweeping' yang dilakukan asosiasi yang melarang pedagang berjualan. Harapannya agar pedagang tahu dan tempe masih bisa berjualan sehingga pasokan masih ada untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement