Kamis 26 Jul 2012 02:07 WIB

Gara-gara Badai di Vietnam, Beginilah Situasi di Riau

Badai (ilustrasi)
Badai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU---Cuaca di sebagian besar wilayah Pekanbaru, Riau, terasa "menyengat" pada siang hari akibat badai Vicenta yang melanda sebagian wilayah Vietnam dan akhirnya meminimalkan kelembaban udara.

"Sudah sejak beberapa hari ini sebenarnya sebagian wilayah Riau termasuk Pekanbaru mengalami gangguan cuaca yakni panas yang berlebih akibat atau dampak dari badai Vicenta di Vietnam," kata Sanya Gautami, analis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru di Pekanbaru.

Ia mengatakan, saat ini bertumbuhan badai tersebut di Teluk Vietnam kian pesat hingga memberikan dampak yang cukup luas bahkan hingga ke Tanah Air. Badai ini, menurut dia, baru akan menghilang pada pekan terakhir Juli 2012 dan pada saat itu kondisi cuaca baru mulai pulih seperti semula.

Dia juga menjelaskan, badai di wilayah utara Indonesia ini dapat membuat awan hujan tertarik ke kawasan itu hingga menyebabkan lambannya pembentukan awan-awan hujan di sekitarnya.

Sementara untuk suhu atau temperatur udara, menurut Sanya, sejauh ini masih wajar yakni maksimum 34 derajat Celsius.

"Namun akibat dari banyaknya awan-awan yang tertarik ke wilayah badai, sinar matahari tidak lagi terhalangi sehingga terasa begitu menyengat," katanya.

Sejumlah warga "Kota Bertuah", Pekanbaru, mengakui panas di wilayahnya sekitar pukul 11.00 hingga 12.00 WIB terasa begitu "menyengat". "Kulit ini rasa seperti terbakar karena panas yang begitu terasa. Terlebih saat ini bulan puasa, haus makin terasa," kata Boni, warga Pekanbaru yang menetap di Jalan Ahmad Yani.

Azhar, warga lainnya juga mengakui hal sama yakni panas yang terasa kian "menyengat" membuat dirinya menjadi malas untuk beraktivitas di luar rumah atau gedung. "Dari pada puasa batal lebih baik bertahan di rumah atau di kantor. Kalau mau jalan nanti saja ketika sudah sore untuk cari makanan berbuka puasa," katanya.

Badai Vicenta, menurut analis BMKG Stasiun Pekanbaru, tidak hanya menimbulkan panas menyengat namun juga bisa menyebabkan kecepatan angin begitu kencang sewaktu-waktu. "Parahnya lagi, badai satu ini juga mempengaruhi gelombang di laut China Selatan dan sekitarnya, termasuk mempengaruhi tinggi gelombang di perairan Batam, Tanjungpinang, dan Dabo Singkep yang diperkirakan maksimum mencapai satu hingga dua meter. Sementara di perairan Tarempa dan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, diperkirakan gelombang maksimum mencapai tiga meter," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement