Rabu 25 Jul 2012 09:36 WIB

Pedagang Tempe Bogor Mulai Gelar Aksi Mogok Hari Ini

Perajin tempe menghentikan produksinya
Foto: wihdan hidayat
Perajin tempe menghentikan produksinya

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pedagang dan pengrajin tempe tahu di Kota Bogor, Jawa Barat, sepakat melakukan mogok sesuai dengan surat edaran dari Primkopti yang mengimbau mereka berhenti berjualan selama tiga hari.

Hal ini terbukti di tiga pasar tradisional di Bogor, yakni Pasar Anyar, Pasar Merdeka dan Warung Jambu, Rabu, tidak terlihat lagi pedagang tempe tahu yang berjualan.

Untuk mendukung gerakan mogok tersebut, Primkopti menggelar sweeping ke tiga pasar tersebut. Hal tersebut guna memastikan tidak ada yang berjualan pada hari yang ditentukan.

"Pedagang harus kompak untuk tidak berjualan mulai hari ini," kata Mualif, salah satu pengrajin tempe di Kota Bogor, saat dihubungi Antara.

Aksi mogok dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah yang tidak mampu menekan harga kedele.

Selain itu, mogok juga bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat terkait kenaikan harga kedele yang menyebabkan harga tempe tahu meningkat.

Harga kedele yang mencapai Rp 8.000 per kilogram telah membuat pedagang kesulitan memproduksi tempe dan tahu. "Aksi ini untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa kenaikan bukan kerena permainan pedagang. Tapi, ini murni karena keadaan," katanya.

Mogok pedagang tempe akan dilakukan selama tiga hari mulai 25 hingga 27 Juli.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement