REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) tengah membenahi pola kerja petugas rekrut calon TKI. Semua petugas diberikan bimbingan teknis.
Saat membuka bimbingan teknis untuk 200 petugas rekrut calon TKI di Bogor, Senin (23/7), Jumhur menyatakan keberadaan mereka merupakan ujung tombak dalam proses perekrutan calon TKI.
Ia memperkirakan terdapat 10 ribu hingga 20 ribu petugas rekrut calon TKI di seluruh Indonesia. Hingga kini mereka belum terpantau dan terdata secara akurat dan belum mendapat bimbingan teknis dari pemerintah.
"Mereka perlu ditata dengan baik. Penataan ini merupakan upaya BNP2TKI melakukan upaya perbaikan secara terus-menerus dalam peningkatan kualitas pelayanan TKI," katanya.
Ia mencontohkan BP3TKI pernah mendata petugas rekrut calon TKI di Jawa Barat ada sekitar 1.300 orang tetapi yang baru mengikuti bimbingan teknis pertama itu sebanyak 200 orang. Menurut Jumhur, perbaikan yang dilakukan pemerintah ini terus dipantau oleh berbagai pihak mulai dari LSM, pers, DPR hingga dunia internasional.
Ia mengatakan petugas rekrut merupakan profesi paling dekat berhubungan dengan calon TKI dan sering diduga merupakan penyebab permasalahan TKI di luar negeri. Meski, ia menambahkan penyebab masalah di lapangan jauh lebih kompleks daripada yang dibayangkan.
Salah satu masalah dalam perekutan calon TKI yakni merekrut calon TKI di bawah umur atau mereka yang tidak memenuhi keterampilan dan keahlian kerja hingga pemalsuan dokumen. Praktik itu yang dapat diindikasikan sebagai perdagangan orang atau penyelundupan orang.
Jumhur menegaskan proses perekrutan harus ada pengaturan . "Penertiban ini bertujuan untuk memudahkan mekanisme pengawasan dan pengendalian kualitas kerja anda guna memastikan proses pemartabatan kualitas TKI berjalan dengan baik," katanya.