REPUBLIKA.CO.ID, PADANG---Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengajak Pegawai Negeri Sipil (PNS) di daerah itu, sebaiknya menggunakan sepatu yang telah diproduksi industri lokal seperti dikembangkan Kota Padangpanjang.
"Seandainya semua PNS di Sumbar menggunakan sepatu yang di produksi industri kulit Padangpanjang, tentu semakin meriah lagi," kata Gubernur Irwan Prayitno di Padang, Senin.
Imbau untuk mencintai produk lokal ini juga disampaikan gubernur seusai pelaksanaan safari Ramadhan 1433 hijriah di Masjid Baiturrahman Padangpanjang.
Data Pemkot Padangpanjang, selaian PNS di kota Serambi Makkah itu, sebagian dari PNS Sumbar sudah menggunakan sapatu produk industri Padangpanjang.
Menurut gubernur, pengembangan industri kulit Padangpanjang ke depan memang pada aspek kebutuhan pasar, tentu yang perlu dilirik dulu peluang pasar lokal.
Sebab, kalau pengiriman keluar perlu dipersiapkan kontrol kualitas dari produk yang dihasilkan industi agar mampu bersaing dengan produk-produk luar.
Menyinggung imbauan secara resmi dari gubernur terhadap PNS di kabupaten dan kota se-Sumbar agar menggunakan sepatu produk industri lokal, ia menanggapi, masalah itu dapat dilakukan tetapi yang membeli masing-masing, kecuali anggarannya dari APBD.
"Pengembangan industri kulit di Kota Padangpanjang, bentuk program "sharing" antara pemerintah pusat, provinsi dan kota. Dukungan provinsi sarana bangunan workshop dibiayai APBD, prasarana mesin dari APBN dan menyangkut bimbingan teknis dari Padangpanjang," katanya.
Wali Kota Padangpanjang, Suir Syam menambahkan, produksi industri kulit Padangpanjang sudah mampu memenuhi kebutuhan daerah, malahan sudah berlebih.
PNS dilingkungan Pemkot Padangpanjang sudah diharuskan menggunakan sepatu produk industri daerah, bahkan ada beberapa kabupaten dan kota telah melakukan hal yang sama.
"Soal kualitas dari produk industri kulit Padangpanjang, tak kalah dibandingkan dengan daerah lain. Saya pun memakai sepatu produk daerah," ujarnya.
Bahkan, karena kualitas sejak setahun terakhir sudah dilirik banyak provinsi lain untuk menjalin kerja sama dalam pengembangan produksi karena termasuk terbesar kedua di Indonesia.
"Jika produksi hanya untuk kebutuhan daerah sudah melebih dan diperlukan kerja sama dengan daerah lain. Kini telah dilaksanakan dengan Cibaduyut Bandung, Jawa Tengah dan Jatim," katanya.