REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi IV DPR, Herman Khaeron, meminta pemerintah mengendalikan harga sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako) menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri agar tetap stabil. "Kenaikan harga sembako menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri menjadi isyarat bahwa pemerintah harus turun tangan menstabilkan harga sembako," kata Herman Khaeron melalui surat elektronik, Ahad (22/7).
Herman menjelaskan, Indonesia adalah negara Pancasila bukan negara liberal sehingga pemerintah memiliki kewajiban untuk melakukan stabilisasi harga, terutama harga sembako. Kenaikan harga sembako menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri, menurut dia, adalah hal yang selalu terjadi setiap tahun secara berulang, sehingga perlu dilakukan stabilisasi harga.
"Kenaikan harga sembako tersebut bisa jadi bukan karena prinsip permintaan dan penawaran, tetapi mungkin saja terjadi karena permainan spekulan," katanya. Menurut dia, indikasinya bisa dicermati dari sikap para pedagang eceran di pasar-pasar tradisional.
Jika para pedagang mengeluh dengan kenaikan harga-harga, menurut dia, berarti ada permainan dari spekulan, tapi jika para pedagang tidak mengeluh dan kenaikan harga tersebut dirasakan konsumen berarti para pedagang yang menikmati kenaikan harga.