Selasa 17 Jul 2012 10:53 WIB

Kapolri: Perampok BRI Yogya tak Bawa Bom

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Hafidz Muftisany
Tim Gegana mengamankan paket yang diduga bom di BRI RS Sarjito Yogyakarta
Foto: Antara
Tim Gegana mengamankan paket yang diduga bom di BRI RS Sarjito Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Polisi RI Jenderal Timur Pradopo menegaskan bungkusan plastik hitam yang diduga bom dalam perampokan di Yogya Senin (16/7) kemarin bukanlah bom. Timur mengatakan kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan.

"Memang ditemukan mirip dengan bom, tapi hasil sementara itu bukan bom," ujarnya kepada wartawan usai Rapat Koordinasi Persiapan Operasi Ketupat 2012 di Mabes Polri, Selasa (17/7).

Saat disinggung apakah peristiwa tersebut terkait dengan aksi terorisme, ia menolak berkomentar lebih jauh. Lebih lanjut ia berharap agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh.

Diwawancarai secara terpisah, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Komisaris Besar Polisi Boy Rafli Amar mengatakan bungkusan plastik yang dilempar perampok itu tidak berisi unsur bahan peledak.

"Motif perampokan murni untuk menakut-nakuti korbannya agar terlihat seolah-olah ia membawa bom," katanya.

Polda Daerah Istimewa Yogyakarta hingga kini terus memburu pelaku. Boy mengatakan pelaku memiliki ciri-ciri rambut ikal, kulit putih, mengenakan jaket dan masker hitam dan mengendarai sepeda motor tanpa memakai helm.

Sebelumnya, seorang pria berhasil menggondol uang sebesar Rp155 juta dari Bank BRI Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito, Yogyakarta sekitar pukul 07.50, Senin (16/7). Pelaku meninggalkan bungkusan yang dia sebut bom untuk menakuti pegawai dan pengunjung bank.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement